Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa masih terdapat tantangan dalam meningkatkan inklusi keuangan di dalam negeri.
Pemerintah mencatat, tingkat inklusi keuangan Indonesia pada 2023 mencapai 88,7%, naik dari tahun sebelumnya sebesar 85,1%.
Meski mengalami peningkatan, AIrlangga menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia, terutama masyarakat berusia dewasa, yang belum memiliki akun rekening di lembaga jasa keuangan.
“Kita perlu dorong realisasi kepemilikan rekening di berbagai kelompok masyarakat. Saat ini, masyarakat usia dewasa yang belum memiliki akun di lembaga formal sebesar 23,7%,” katanya dalam Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Jumat (22/3/2024).
Di samping itu, Airlangga menyoroti masih rendahnya tingkat literasi keuangan dan belum meratanya penggunaan layanan keuangan digital di masyarakat.
Tercatat, masyarakat belum memiliki literasi terhadap layanan keuangan sebesar 50,32%, juga sebanyak 29,3% masyarakat perdesaan belum terlayani oleh lembaga keuangan formal.
Baca Juga
“Kita perlu tingkatkan keuangan inklusif untuk kelompok-kelompok seperti masyarakat difabel di daerah tertinggal dan pekerja migran dan penguatan kelembagaan DNKI, juga percepatan akses keuangan daerah,” jelasnya.
Airlangga menegaskan bahwa pemerintah melalui UU No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) telah mendorong penajaman dan pelaksanaan strategi nasional di bidang keuangan, salah satunya untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024.