Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimistis aliran investasi asing akan tetap deras ke dalam negeri di tengah prospek perekonomian global yang masih lemah.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan penanaman modal asing (PMA) dapat terealisasi lebih dari Rp858 triliun atau 52% dari total target investasi tahun ini.
“PMA target kita ke depan masih di angka 52% minimum, sekalipun ekonomi global belum pulih secara total,” katanya ałam Konferensi Pers Prospek Investasi Pasca Pemilu, Senin (18/3/2024).
Bahlil menjelaskan kondisi global saat ini memang masih menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mendorong realisasi investasi maupun mencapai pertumbuhan ekonomi.
Tantangan tersebut di antaranya perkembangan geopolitik yang belum stabil, baik di Timur Tengah maupun konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Juga banyak negara yang sudah mengalami resesi, ini menjadi faktor kendala yang kita hadapi ke depan,” tuturnya.
Baca Juga
Namun demikian, Bahlil yakin realisasi PMA tahun ini akan tetap tinggi. Hal ini sejalan dengan kepercayaan investor yang tetap kuat terhadap prospek perekonomian di dalam negeri, terutama jika sudah ada kepastian terkait dengan hasil Pilpres 2024.
“Kepercayaan global ke pemerintahan kita Alhamdulillah masih sampai sekarang baik, terjaga, beberapa perusahaan-perusahaan yang kemarin wait and see belum mau melakukan investasi sudah mulai menyampaikan akan segera melakukan groundbreaking,” kata Bahlil.
Dia pun optimistis target investasi sebesar Rp1.650 triliun tahun ini akan tercapai, seiring dengan mulai berakhirnya aksi wait and see investor terkait Pilpres 2024.
“Alhamdulillah Pilpres semoga apa yang diputuskan KPU bisa hanya sekali putaran karena kita lihat perbedaannya jauh sekali, tapi kita tunggu hasil keputusan KPU. Tetapi, kami berani untuk kemudian melakukan formulasi, target Rp1.650 triliun bisa tercapai,” kata Bahlil.