Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menuturkan pihaknya optimistis target investasi IKN tembus Rp100 triliun sepanjang 2024.
Bambang menyebut, geliat investasi itu utamanya bakal ditopang oleh suntikan modal asing asing melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Ini salah satunya mungkin akan ada masuk asing. Jadi, mudah-mudahan hingga akhir tahun bisa sampai Rp100 triliun. Karena ini cukup besar ya untuk yang investasi dengan pola KPBU," jelas Bambang saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senin (18/3/2024).
Dalam penjelasannya, saat ini proses investasi asing yang bakal diparkir di IKN lewat skema KPBU tersebut tengah memasuki tahap finalisasi di Kementerian Keuangan.
Saat dikonfirmasi kapan kiranya investasi asing itu bakal masuk ke IKN, dirinya enggan memberikan informasi lanjutan. Hanya saja, dia memastikan proses groundbreaking-nya belum akan berlangsung pada Mei 2024.
"Belum masuk [di groundbreaking 6]. Mungkin setelah itu ya ketika groundbreaking nanti kita lihat tersendiri," jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, memang menjelaskan bahwa hingga saat ini setidaknya sudah terdapat 3 pemrakarsa asing yang siap menyuntikkan modalnya di IKN, khusus pada sektor hunian.
Agung menjelaskan, 3 pemrakarsa tersebut berasal dari Malaysia dan China. Di mana, salah satu di antaranya akan tergabung dengan konsorsium bersama dengan perusahaan lokal RI.
"Untuk potensi nilainya berapa secara spesifik saya tidak bisa sebut, karena ini tergantung nanti hasil tender berapa. Tetapi, nanti dari 7 pemrakarsa itu sekitar Rp50 triliun itu capex bisa terwujud. Di mana, 3 dari 7 pemrakarsa itu dari asing," jelas Agung.
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan asal China yang sempat disebut oleh OIKN yakni Citic Construction bakal tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara akan membangun sebanyak 60 tower rusun untuk Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi sebesar Rp30,8 triliun.
Selanjutnya, perusahaan properti asal Malaysia yakni IJM Corporation Berhad juga diketahui bakal membangun 20 tower hunian ASN di IKN dan Maxim Properties akan membangun 10 tower hunian ASN.