Bisnis.com, BOGOR - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan penyebab harga daging ayam dan telur masih cenderung tinggi saat ini.
Adapun berdasarkan hasil pantauan Zulhas di Pasar Anyar, Kota Bogor didapati harga telur ayam berada di level Rp32.000 per kilogram. Sementara harga daging ayam sebesar Rp40.000 per kilogram.
Menurut Zulhas, harga daging ayam dan telur yang tinggi saat ini terjadi lantaran para peternak masih menggunakan pakan yang dibeli dengan harga tinggi. Meskipun diakui saat ini harga jagung pakan sudah mulai melandai seiring adanya panen raya.
"Pakan sudah turun tapi [harga] ayam dan telur belum turun, karena telur dan ayam kemarin gemukinnya pakai jagung yang Rp8.000 [per kilogram], jadi belum turun [harga ayam dan telur]," ujar Zulhas saat ditemui di Pasar Anyar, Senin (18/3/2024).
Dia menuturkan bahwa para petani jagung mulai mengeluhkan harga jagung yang anjlok. Menurutnya harga jagung pakan di petani saat ini turun di kisaran Rp4.200 - Rp5.200 per kilogram.
"Kalau jagung sudah mulai turun [harganya] ada beberapa petani yang ngeluh, kemarin Rp8.000 [per kilogram], sekarang sudah Rp4.200 - Rp5.200 [per kilogram]," tutur Zulhas.
Baca Juga
Menyitir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga jagung pipil kering di tingkat petani secara nasional saat ini di level Rp4.940 per kilogram. Sementara harga jagung pakan di tingkat peternak saat ini rata-rata sebesar Rp8.250 per kilogram.
Harga jagung di tingkat peternak masih jauh di atas harga acuan yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.5/2022 sebesar Rp5.000 per kilogram.
Adapun rata-rata harga telur ayam secara nasional hari ini sebesar Rp32.120 per kilogram dan harga daging ayam Rp38.340 per kilogram.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian meminta Bulog dan pengusaha pakan menyerap jagung hasil panen petani. Hal itu seiring harga jagung yang mulai anjlok di tengah produksi yang melimpah saat panen raya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi jagung nasional pada periode Januari - April 2024 diperkirakan mencapai 5,3 juta ton. Adapun puncak panen raya diprediksi terjadi pada bulan ini yang mencapai produksi 2,3 juta ton di 405.000 hektare.
Dia pun optimistis produksi jagung pada Maret - April 2024 bakal mencukupi kebutuhan. Kendati begitu, Suwandi mengatakan bahwa para petani mulai mengeluhkan harga jual jagung yang anjlok saat panen raya kali ini. Bahkan, harga jagung di petani saat ini bisa menyentuh level Rp2.500 per - Rp4.000 per kilogram.
Oleh karena itu, menurutnya produksi yang melimpah saat panen raya menjadi waktu yang tepat bagi Perum Bulog dan para pengusaha di bawah Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk menyerap jagung hasil panen petani dengan harga yang layak.
"Kami meminta Bulog untuk melakukan penyerapan secara maksimal. Setidaknya 500.000 ton jagung petani dapat diserap secara cepat," ujar Suwandi dalam keterangannya, Minggu (17/3/2024).