Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaya Cadangan, ESDM Dorong Pertamina Eksplorasi Blok ONWJ

Lapangan Zulu di Blok ONJW masih berpotensi menyimpan potensi sumber daya minyak yang relatif besar.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mendorong PT Pertamina (Persero) untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi lanjutan pada aset mereka di Offshore North West Java (ONWJ).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, bahwa pihaknya melihat adanya potensi besar ditempat tersebut, salah satunya di Lapangan Zulu.

“Tapi ada 1 lapangan yang coba kami scope, lebih zoom adalah di laut yang dikelola ONWJ itu besar. Lapangan Zulu namanya,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (14/3/2024).

Tutuka melihat bahwa Lapangan Zulu di Blok ONJW masih berpotensi menyimpan potensi sumber daya minyak yang relatif besar, serta perlu dibuktikan lebih lanjut.

Dirinya memperkirakan bahwa pada lapangan tersebut masih terdapat sekitar 800 juta volume minyak yang bisa dikelola.

“Sangat besar volumenya bisa 800 juta sampai dengan 1 miliar sumber daya itu bisa dikelola [di Lapangan Zulu],” ujarnya.

Dengan adanya potensi tersebut, Tutuka berharap pihak dari Pertamina dapat melakukan eksplorasi terhadap Lapangan Zulu yang berada di Blok ONJW.

“Harus diupayakan, jadi kami mendorong Pertamina eksploitasi itu,” ucap Tutuka.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengajukan permohonan perubahan skema kontrak bagi hasil dari gross split menjadi cost recovery di empat blok minyak dan gas bumi (migas) yang dikelolanya pada awal tahun ini. 

Keempat blok yang diajukan untuk migrasi menjadi cost recovery itu, di antaranya Blok Offshore Southeast Sumatra (OSES), Offshore North West Java (ONWJ), Attaka, dan Tuban East Java.  

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan,  permohonan pengajuan pindah skema kontrak itu sudah didiskusikan bersama dengan pemerintah sejak tahun lalu. Hanya saja, kata Chalid, proposal resmi baru disampaikan awal tahun ini.  

“Diskusinya sudah lama, tetapi di-submit secara resmi baru awal tahun,” kata Chalid saat ditemui di kompleks DPR, Jakarta, Rabu (13/3/2024). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper