Bisnis.com, JAKARTA — Indonesian Petroleum Association (IPA) mendorong pemerintah untuk lebih banyak memberikan ruang fleksibilitas pada komponen term and condition (T&C) dalam lelang wilayah kerja minyak dan gas atau blok migas mendatang.
Selain penawaran blok migas, IPA menyarankan otoritas hulu migas ikut melelang atau membuka kompetisi tawaran paling terbaik T&C WK migas setiap putaran penawaran nantinya.
“Kalau ada penawaran lelang ada beberapa item yang mungkin sangat teknis, boleh nggak itu termasuk yang di-bid [penawaran], jadi bukan ditentukan,” kata Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (22/2/2024).
Marjolijn mengatakan, fleksibilitas lelang WK migas itu diharapkan dapat menarik calon investor lebih ramai lagi dengan penawaran yang lebih kompetitif.
Adapun, muatan T&C itu berkaitan dengan profit split kontraktor, signature bonus, first tranche petroleum (FTP), harga DMO selama kontrak, fleksibilitas bentuk kontrak, aturan relinquishment, akses data, serta fasilitas perpajakan.
“Kita mau lebih banyak ditentukan oleh lelang, bukan ditentukan oleh pemerintah karena ini akan membuat fleksibilitas yang lebih bagus,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, asosiasinya bersama dengan pemerintah masih menggodok soal insentif fiskal tambahan untuk menarik lebih banyak lagi investor seiring dengan momentum temuan berhasil eksplorasi di Laut Andaman dan Cekungan Kutai.
Dia menambahkan sebagian perusahaan hulu migas belakangan juga mendorong percepatan upaya pengembangan atau persetujuan plan of development (PoD) suatu lapangan setelah eksplorasi diputuskan berhasil.
“Karena kita terkenal agak lama prosesnya agak lama banget ini yang jadi isu untuk mempercepat proyek kita untuk investasi,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM tengah menyiapkan empat hingga lima WK migas untuk dilelang pada gelaran Kovensi dan Pameran IPA (IPA Convex) ke-48 yang digelar 14-16 Mei 2024.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad menuturkan, lelang blok migas itu meliputi penawaran langsung dan regular.
“Secara umum calon WK berada di wilayah proven hidrokarbon seperti cekungan Jawa Timur, cekungan Kutai dan Seram,” kata Noor saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Noor menerangkan, lelang saat gelaran IPA itu bakal memperkenalkan sejumlah lapangan signifikan yang telah dipetakan otoritas hulu migas. Kendati, kata dia, potensi dari lapangan-lapangan itu tidak bisa disebut raksasa atau giant.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, terdapat 23 kandidat WK yang berpeluang untuk dilelang pada putaran tahun ini. Beberapa lelang penawaran langsung, di antaranya South West Andaman, Central Andaman, Berkah, Amanah, Serpang, Kojo, Lavender, Muara, Melati, Binaiva, Drawa, Gaea, hingga Bintuni.
Sementara itu, sejumlah WK yang bakal masuk pada lelang reguler, di antaranya Jambu Aye Utara, Seuramoe, South Block “A”, Kisaran, Pesut Mahakam, Karapan, Enrekang, Buton, West Timor sampai dengan Wokam II.
Kendati sebagian lelang WK putaran 2023 sepi peminat, Noor mengatakan, kementeriannya bakal tetap menggunakan syarat-syarat keuangan atau fiscal terms dan T&C yang relatif sama untuk lelang tahun ini.
“Hasil pembahasan tim, masih mengacu pada T&C tahun lalu dan belum ada rencana perubahan secara signifikan,” tuturnya.