Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulhas Bongkar Alasan Pemerintah Gelontorkan Bansos Meski Ada Pemilu

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bansos diperlukan masyarakat karena efek El Nino dan bukan Pemilu.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau stok beras SPHP di Gerai Transmart, Senin (19/2/2024). Masyarakat diimbau beli beras SPHP Bulog terkait dengan stok beras di ritel modern yang kosong./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau stok beras SPHP di Gerai Transmart, Senin (19/2/2024). Masyarakat diimbau beli beras SPHP Bulog terkait dengan stok beras di ritel modern yang kosong./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menilai penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat sangat diperlukan saat ini.

Politisi PAN itu menyampaikan, fenomena cuaca El Nino telah menyebabkan masa tanam bergeser sehingga berpengaruh terhadap produksi beras nasional. Akibatnya, kata dia, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan beras.

“Oleh karena itu bansos diperlukan, apakah pemilu atau tidak pemilu. Wong rakyatnya nggak nanam padi, nggak panen, pasti nggak punya [beras]. Masa karena pemilu terus kita stop,” kata Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Rabu (13/3/2024).  

Zulhas, mengutip data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS per Desember 2023 mencatat, produksi beras Januari-Maret 2024 diprediksi lebih rendah yakni sekitar 2,8 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Hal ini lantaran dampak dari El Nino yang menyebabkan pergeseran musim panen.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron sebelumnya mengusulkan agar pemerintah kembali menghidupkan program raskin (beras untuk keluarga miskin) atau program sejenis untuk menstabilkan harga beras di tengah masyarakat.

“...sehingga begitu ditugaskan ada buffer stok nasional,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah kembali menggelontorkan bantuan pangan berupa beras mulai Januari hingga Juni 2024. Bantuan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan menanggulangi kenaikan harga pangan yang berdampak pada masyarakat rentan, utamanya di tengah fenomena El Nino.

Bantuan tersebut menyasar kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing menerima beras sebanyak 10 kilogram.

Selain bantuan pangan beras, pemerintah juga berencana melanjutkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino. Bantuan ini rencananya akan disalurkan kepada 18 juta penerima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper