Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar ITB: Proyek Tol Listrik 500 kV Sumatra Berpotensi Kerek Investasi EBT

Penyelesaian transmisi jaringan listrik 500 kV Sumatra Muara Enim-Perawang dinilai dapat mendorong investasi pada pengembangan EBT di Sumatra.
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Penyelesaian transmisi jaringan listrik 500 kilovolt (kV) Sumatra Muara Enim-Perawang dinilai dapat mendorong investasi pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Sumatra. 

Pakar listrik dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Nanang Hariyanto berpendapat dengan adanya bakcbone jaringan setrum itu sejumlah potensi pembangkit hidro dan panas bumi yang biasanya terletak di tempat terpencil di Sumatra dapat dikembangkan secara komersial untuk dihantar ke pusat beban. 

“Dengan adanya backbone itu bisa memperkuat dan menambah ketahanan sistem Sumatra terhadap intermittency sehingga akan meningkatkan variabel EBT di Sumatra,” kata Nanang saat dihubungi, Selasa (12/3/2024). 

Ihwal kelanjutan proyek tol setrum itu, Nanang menyarankan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk mencari mitra yang kompeten dan cukup kuat dari segi pendanaan. 

“Kontraktor yang pendanaannya cukup kuat dan punya keahlian dalam implementasi pembangunan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, PLN belakangan menterminasi kontrak PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) untuk pengerjaan paket III, jaringan listrik Sumatra Muara Enim-Perawang dengan nilai kontrak mencapai Rp2,68 triliun. Waskita tidak dapat melanjutkan sisa pengerjaan proyek lantaran kesulitan pendanaan. 

Adapun, megaproyek triliunan rupiah itu dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan. Paket I New Aur Duri-Peranap dengan nilai kontrak mencapai Rp4,42 triliun. Lalu, paket II Peranap-Perawang dengan nilai kontrak sebesar Rp2,94 triliun dan paket III membentang dari Muara Enim-New Aur Duri dengan nilai kontrak sebesar Rp2,68 triliun. 

Nilai kontrak yang disepakati itu belakangan menggelembung lantaran keterlambatan konstruksi bertahun-tahun. Situasi itu yang kemudian menjadi dasar perhitungan BPK atas potensi kenaikan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik PLN minimal Rp13,91 triliun.  

“Potensi hydro power dan panas bumi  banyak sekali di Sumatra, maka bila backbone Sumatra 500 kV jadi akan sangat mampu mendorong pengiriman EBT ke Jawa dengan syarat interkoneksi Sumatra-Jawa selesai,” kata Nanang.

Dalam perkembangan terbaru, PLN menargetkan proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Muara Enim-New Aur Duri dapat beroperasi pada akhir 2026. Saat ini, PLN tengah mencari kontraktor baru pengganti Waskita lewat lelang terbuka. 

“Saat ini prosesnya masih dalam tahap pengadaan kontrak kelanjutan dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2026,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto saat dihubungi, Selasa (12/3/2024). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper