Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Minta PLN Segera Cari Pengganti Waskita Garap Tol Listrik 500 KV Sumatra

PLN diminta segera mencari kontraktor baru pengganti Waskita Karya untuk proyek Paket III Transmisi Jaringan Listrik 500 kV Sumatra Muara Enim-Perawang.
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT PLN (Persero) untuk segera mencari kontraktor baru pengganti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dalam menggarap proyek Paket III Transmisi Jaringan Listrik 500 kilovolt (kV) Sumatra Muara Enim-Perawang. 

Sebelumnya, PLN memutus kontrak Waskita pada proyek transmisi paket III, yang membentang dari Muara Enim-New Aur Duri dengan nilai kontrak mencapai Rp2,68 triliun. Keputusan itu diambil selepas Waskita mengalami kesulitan pendanaan untuk menyelesaikan proyek tol listrik yang menghubungkan Sumatra Selatan ke bagian utara tersebut. 

“Kita berharap tahun ini sudah dilelang oleh PLN supaya segera [dikerjakan], dampaknya di Selatan ini akan membawa listrik dari PLTU Sumsel 8, sekarang kita tingkatkan dulu yang 275 kV, kita larikan dulu ke selatan, bukan ke utara supaya ToP [take or pay] Sumsel 8 ini bisa selesai,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2024). 

Khusus untuk pengerjaan paket III (Muara Enim-New Aur Duri), Waskita berpendapat kemajuan pekerjaan per 31 November 2022 sudah mencapai 49,47% atau sebesar Rp1,46 triliun (termasuk PPN). 

Kendati demikian, berdasarkan surat teguran tertulis III PLN kepada Waskita tanggal 27 Desember 2022, kemajuan pekerjaan Waskita sebesar 34,26% dari target 99,99% atau terdapat deviasi minus 65,73%. Artinya, terdapat perbedaan kemajuan pekerjaan antara PLN dan Waskita sebesar 15,21% atau Rp449,10 miliar (termasuk PPN). 

Adapun, realisasi pekerjaan paket III itu menggunakan dana ekuitas Waskita minimal sebesar Rp1,17 triliun dan belum mendapatkan pinjaman dari perbankan.

Lewat target lelang ulang tahun ini, Jisman meminta PLN untuk segera melanjutkan proyek paket III tersebut. Dia meminta proyek itu bisa rampung 3 tahun lagi. 

Selain paket III, proyek tol listrik itu terbagi ke dalam paket I New Aur Duri-Peranap dengan nilai kontrak Rp4,42 triliun dan paket II terbentang dari Peranap-Perawang dengan nilai kontrak sebesar Rp2,94 triliun. 

Awalnya, pembangunan transmisi 500 kV itu diharapkan dapat menyalurkan listrik dari Sumatra Selatan menuju pusat beban tertinggi yang berada di utara pulau Sumatra. 

Selain itu, pembangunan transmisi 500 kV itu juga diarahkan untuk mengantisipasi jalur backbone existing 150 kV dan 275 kV yang dinilai tidak memenuhi kriteria keandalan N-1, yakni statis maupun dinamis. 

Hanya saja, proyek strategis itu molor bertahun-tahun yang belakangan diperparah dengan kesulitan pendanaan kontraktor, Waskita. 

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghitung potensi kenaikan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik akibat berlarut-larutnya pembangunan transmisi 500 kV Sumatra Muara Enim-Perawang mencapai minimal Rp13,91 triliun. 

Jisman meminta PLN untuk segera menyelesaikan proyek tol listrik tersebut untuk bisa mengaktifkan investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang berada di sekitar jalur transmisi tersebut.

“Ada dua ruas di utara memang itu dalam perencanaan kita dorong untuk percepatan, di sekitar transmisi itu ada potensi PLTA, hidro banyak kalau sudah ada backbone-nya tinggal sirip-siripnya yang kita bangun,” kata Jisman. 

Di sisi lain, molornya pengerjaan transmisi juga ikut membebani PLN dari take or pay atau ToP Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 MW) garapan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), usaha patungan antara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK).

Lantaran molornya pengerjaan transmisi, PLN meminta jadwal operasi komersial (commercial operation date/COD) PLTU Sumsel-8 diundur beberapa kali. Seperti diketahui, pembangunan PLTU Sumsel 8 mengacu pada power purchase agreement (PPA) antara PLN dengan HBAP tanggal 17 September 2012. 

PPA itu diamendemen pada 19 Oktober 2017 dan disepakati side agreement pada 12 Agustus 2022 untuk pemunduran COD. Pembangkit itu baru benar-benar COD pada 7 Oktober 2023 atau mundur 2 tahun dari rencana setelah amendemen, kendati tidak dengan kapasitas optimal.

BPK menghitung potensi take or pay PLTU Sumsel 8 sepanjang 2023 sampai dengan 2025 mencapai Rp2,04 triliun, asumsi evakuasi daya melalui transmisi 275 kV, COD unit 1 mundur menjadi Agustus 2023 dan unit 2 mundur menjadi Januari 2024.

“Di 3 tahun pertama memang ada perubahan capacity factor [CF] untuk PLTU Sumsel 8, seiring kita mengalirkan listrik di 275 kV, ini kan terbatas ya, tetapi secara kontrak 30 tahun untuk Sumsel 8 itu CF-nya bisa sesuai dengan kontrak ketika transmisi yang Selatan itu terselesaikan,” kata Jisman. 

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, perseroan telah menterminasi kontrak paket III yang dikerjakan Waskita setelah proyek itu jalan di tempat. 

“Terkait pekerjaan yang belum diselesaikan tersebut, akan dilanjutkan melalui proses tender,” kata Greg saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (26/12/2023). 

Sementara itu, Waskita menerangkan keterlambatan penyelesaian proyek transmisi 500 kV itu disebabkan karena masalah pendanaan serta pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu. 

“Pada 2021, Waskita induk melakukan restrukturisasi utang perbankan sebagai salah satu program penyehatan yang menyeluruh,” kata SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita kepada Bisnis

Di sisi lain, Ermy menambahkan, PLN telah melakukan konsultasi terkait dengan penyaluran daya PLTU Sumsel 8 tersebut. Hasilnya, kata dia, penyaluran daya dari PLTU Sumsel 8 yang awalnya lewat sistem 500 kV, diubah menjadi sistem 275 kV. 

“Hingga SUTET 500 kV Sumatra selesai dibangun,” kata Ermy. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper