Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Kaji Skema Pembiayaan Swasta Bangun Tol Listrik Jawa-Sumatra

Kementerian ESDM tengah mengkaji peluang pendanaan swasta untuk pembangunan interkoneksi jaringan listrik Sumatra-Jawa
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja memerbaiki jaringan listrik PLN./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mematangkan skema pembiayaan pembangunan interkoneksi jaringan listrik Sumatra-Jawa. 

Opsi pembiayaan dari kerja sama dengan badan usaha swasta belakangan menguat untuk mendanai proyek tol listrik antarpulau tersebut. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, kementeriannya tengah mengkaji peluang pendanaan lewat skema kerja sama itu untuk menutup nilai investasi yang relatif besar pada infrastruktur jaringan listrik Sumatra-Jawa tersebut. 

“Apakah itu dari swasta begitu ya, yang pola-pola design build maintenance (DBMT), untuk di-maintenance oleh PLN dan dioperasikan oleh PLN,” kata Jisman saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/8/2023). 

Kendati demikian, Jisman mengaku belum dapat memerinci kebutuhan investasi baru untuk pembangunan interkoneksi Sumatra-Jawa tersebut. Dia beralasan proyek itu masih dimatangkan untuk masuk ke dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. 

“Sudah update lagi angka sekarang, harus ada feasibility study lagi, teknologi-teknologi yang baru,” kata dia. 

Sementara itu, dia menegaskan program pembangunan infrastruktur antarpulau ini belakangan menjadi perhatian pemerintah untuk mengatasi kelebihan pasokan di sistem Jawa-Bali saat ini. Selain itu, dia menambahkan, interkoneksi diharapkan dapat menjaga keandalan dari pasokan dan serapan listrik mendatang. 

“Jawa-Bali boleh dikatakan sudah agak mendesak dibangun, direalisasikan, supaya bisa didistribusikan ke Sumatra dan keandalan lebih tinggi,” kata dia. 

Berdasarkan data milik Kementerian ESDM, terdapat rencana pembangunan interkoneksi listrik yang masif dari Aceh hingga Sulawesi dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.  

Beberapa transmisi listrik dengan daya besar 500 kilo Volt (kV), di antaranya interkoneksi Sumatra-Jawa dan Sumatra-Malaysia. Dua tol kelistrikan itu sudah masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030. 

Sebelumnya, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan, pembangunan transmisi di sistem Sumatra dan Jawa bakal menjadi fokus dari perseroan lantaran masih terdapat sejumlah kendala penyaluran setrum saat ini dari pusat pembangkit.  

“Kalau jalanan itu kan kadang macet, listrik juga begitu, itu ada batasan kapasitasnya, nah untuk kapasitas itu bisa diperbesar atau kedua bikin jalanan baru,” kata Evy.  

Di sisi lain, Evy mengatakan, kebutuhan investasi pembangunan transmisi baru di sistem interkoneksi Jawa-Bali diperkirakan mencapai US$2,9 miliar setara dengan Rp43,46 triliun (asumsi kurs Rp14,955 per dolar AS).  

“Interkoneksi Jawa Bali Connection sekitar US$2,9 miliar termasuk bangun jaringan dari pusat-pusat renewbles biasanya remote jadi kita punya transmisi backbone,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper