Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Bakal Bentuk Subholding Baru PLN, Fokus Urus Transmisi

Harapannya, pembentukan anak usaha baru membuat PLN lebih fokus pada pengembangan infrastruktur transmisi dan distribusi.
Kantor pusat PLN./Istimewa
Kantor pusat PLN./Istimewa

Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk subholding dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yang fokus mengurusi kinerja retail dan niaga. 

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan rencana pembentukan anak usaha anyar pada holding setrum pelat merah itu dilakukan untuk meningkatkan pengembangan transmisi, distribusi dan penjualan listrik di tengah transisi pembangkit bersih saat ini. 

“Ke depannya retail akan dipecah juga menjadi salah satu subholding baru dan bisa dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 tahun mendatang, hal tersebut akan bisa dilakukan bertahap,” kata Pahala saat membuka EBTKE Conex 2023 hari kedua, Tangerang Selatan, Kamis (14/7/2023). 

Pahala berharap lewat pembentukan anak usaha baru itu PLN dapat lebih fokus pada pengembangan infrastruktur transmisi dan distribusi. Dia beralasan investasi besar lainnya dari PLN mendatang bakal didominasi oleh pembangunan transmisi tersebut. 

Selain itu, dia meminta PLN untuk dapat menjalin kerja sama dengan beberapa mitra potensial terkait dengan upaya  pengembangan infrastruktur pengaliran setrum tersebut saat ini. 

“PLN ke depan benar-benar fokus pada pengembangan sebuah perusahaan transmisi dan distribusi, mengingat bagaimana investasi terbesar yang dilakukan PLN ke depannya tentunya lebih fokus pada pengembangan untuk bisa transmisi,” kata dia.

Berdasarkan data milik Kementerian ESDM, terdapat rencana pembangunan interkoneksi listrik yang masif dari Aceh hingga Sulawesi dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 

Beberapa transmisi listrik dengan daya besar 500 kilo Volt (kV) di antaranya interkoneksi Sumatera-Jawa dan Sumatera-Malaysia. Dua tol kelistrikan itu sudah masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030.

Sebelumnya, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan pembangunan transmisi di sistem Sumatera dan Jawa bakal menjadi fokus dari perseroan lantaran masih terdapat sejumlah kendala penyaluran setrum saat ini dari pusat pembangkit. 

“Kalau jalanan itu kan kadang macet, listrik juga begitu, itu ada batasan kapasitasnya, nah untuk kapasitas itu bisa diperbesar atau kedua bikin jalanan baru,” kata Evy. 

Di sisi lain, Evy mengatakan, kebutuhan investasi pembangunan transmisi baru di sistem interkoneksi Jawa-Bali diperkirakan mencapai US$2,9 miliar setara dengan Rp43,46 triliun, asumsi kurs Rp14,955 per dolar AS. 

“Interkoneksi Jawa Bali Connection sekitar US$2,9 miliar termasuk bangun jaringan dari pusat-pusat renewbles biasanya remote jadi kita punya transmisi backbone,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper