Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Pangan Tembus 8,47% pada Februari 2024, Rekor dalam 17 Bulan

Inflasi harga bergejolak atau volatile food memberikan andil terbesar terhadap inflasi umum pada Februari 2024.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga bergejolak (volatile food) pada Februari 2024 mencapai 8,47% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyampaikan bahwa inflasi volatile food tersebut memberikan andil terbesar terhadap inflasi umum pada Februari 2024.

“Komponen ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, sebesar 1,34%. Komoditas yang dominan adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).

Dia menyampaikan, inflasi volatile food pada Februari 2024 pun merupakan yang tertinggi dalam 17 bulan terakhir.

Volatile food secara yoy 8,47% merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2022, di mana pada September 2022 terjadi inflasi 9,02%,” katanya.

Habibullah mengatakan komponen yang memberikan andil terbesar selanjutnya yaitu inflasi inti dengan inflasi sebesar 1,68% yoy dan memberikan andil terhadap inflasi 1,08%.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya emas perhiasan, gula pasir, biaya kontrak rumah, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah,” jelasnya.

Sementara itu, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) tercatat sebesar 1,67% dan memberikan andil terhadap inflasi 0,33%.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini, yaitu sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin.

Secara keseluruhan, BPS mencatat inflasi umum pada Februari 2024 mencapai 2,75% yoy, lebih tinggi dari inflasi pada Januari 2024 yang sebesar 2,57%.

Secara bulanan, inflasi umum tercatat sebesar 0,37% (month-to-month/mtm), yang utamanya juga didorong oleh komponen volatile food dengan inflasi sebesar 1,53% yang memberikan andil sebesar 0,25%.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang,” jelas Habibullah.

Secara bulanan, komponen inti tercatat mengalami inflasi 0,14% dan memberikan andil inflasi 0,09%. Komoditas yang dominan memberikan inflasi adalah minyak goreng, nasi dengan lauk, emas perhiasan, dan mobil.

Selanjutnya, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,15% mtm dengan andil 0,03%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya sigaret kretek mesin dan tarif angkutan udara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper