Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kenaikan harga secara umum pada momentum Ramadan tahun ini.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyampaikan bahwa secara historis, tekanan inflasi cenderung meningkat pada periode tersebut.
“Waspada terjadinya kenaikan secara umum pada momen bulan Ramadan, yang ditunjukkan dari data historis perkembangan inflasi, di mana pada momen Ramadan selalu terjadi inflasi,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).
Habibullah menjelaskan, komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum pada momen Ramadan biasanya adalah komoditas pangan.
Komoditas tersebut diantaranya daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir.
Adapun, BPS mencatat inflasi pada Februari 2024 meningkat menjadi sebesar 2,75% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya. Pada Januari 2024, inflasi tercatat lebih rendah sebesar 2,57% yoy.
Baca Juga
Habibullah menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi terutama dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 6,36% dan memberikan andil sebesar 1,79% terhadap total inflasi.
“Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras, cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin, tomat, bawang putih, dan gula pasir,” katanya.
Secara bulanan, inflasi pada Februari 2024 terjadi sebesar 0,37% (month-to-month/mtm), dengan kelompok penyumbang terbesar juga dari makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,37%.
Komoditas penyumbang terbesar inflasi bulanan diantaranya beras dengan andil sebesar 0,21%, cabai merah 0,09%, telur ayam ras 0,04%, serta daging ayam ras 0,02%.