Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia perlu mendatangkan investasi yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2025.
Dia menjelaskan porsi dari konsumsi pemerintah hanya sebesar 15% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia, sehingga investasi sangat dibutuhkan untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Seperti untuk 2025 nanti kita tahu anggaran kita terhadap PDB 15%, sehingga 85% ekonomi kita tidak tergantung pada APBN, dari situ fungsi daripada investasi sangat besar dan ke depan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp1.750 triliun,” katanya, Rabu (28/2/2024).
Sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini sedang dalam proses bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mengajukan diri bergabung.
Airlangga yakin, dengan bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD, kinerja investasi dan perdagangan akan terdongkrak. Pasalnya, Indonesia harus melakukan penyesuaian standar dan kebijakan yang berlaku di antara 38 negara anggota OECD.
Dari sisi investasi, imbuhnya, Indonesia telah melakukan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah meningkatkan kepercayaan investor.
Baca Juga
“[UU Cipta Kerja] ini mendapatkan apresiasi, dan juga investasi meningkat karena mereka melihat indonesia semakin transparan dan regulasinya semakin jelas,” jelasnya.
Sementara dari sisi perdagangan, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia sudah banyak melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah negara, misalnya Indonesia dan European Free Trade Association (Indonesia-EFTA), saat ini juga sedang dirundingkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).