Bisnis.com, GRESIK — PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan tahap produksi pertama dari Smelter Manyar bakal dilakukan pada Agustus 2024.
Saat ini, smelter tembaga anyar dengan nilai investasi mencapai US$3,17 miliar atau setara dengan Rp48 triliun itu telah memasuki masa precommisioning. Harapannya, commisioning bisa selesai pada Mei 2024 dan siap beroperasi bulan berikutnya.
Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengatakan, pembangunan smelter berjalan sesuai target.
“Smelter PTFI akan mulai berproduksi di Agustus 2024 dan selanjutnya ramp up mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024,” kata Jenpino saat kunjungan kerja ke Proyek Smelter Manyar di kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Kamis (29/2/2024).
Rencananya, tahap produksi perdana dari Smelter Manyar bakal dimulai dengan tingkat 50% dari total kapasitas smelter, dengan jumlah sekitar 32.000 wet metrik ton (wmt) konsentrat dapat dimurnikan.
Selanjutnya, kapasitas pemurnian konsentrat itu bakal ditingkatkan mencapai 100% pada Desember 2024. PTFI menargetkan pada periode Agustus sampai dengan Desember 2024 total sekitar 480.000 wmt konsentrat dapat dimurnikan di Smelter Manyar.
Baca Juga
“Setelah smelter beroperasi penuh pada akhir 2024, seluruh hasil tambang PTFI akan dimurnikan di dalam negeri,” kata Jenpino.
Untuk diketahui, pembangunan smelter ini merupakan mandat izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI. Proyek ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting. Freeport telah menanamkan investasi hingga US$3,1 miliar atau setara dengan Rp48 triliun per akhir Desember 2023.
Smelter tembaga dengan design single line terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (platinum group metal). Smelter Freeport juga akan menghasilkan produk samping, antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan relaksasi ekspor konsentrat tembaga Freeport belum diputuskan. Pemerintah masih menunggu janji Freeport untuk mulai commissioning Smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur, pada Mei 2024.
Sikap itu disampaikan Arifin selepas meninjau kemajuan proyek smelter Manyar yang telah masuk tahapan pre-commissioning, Kamis (29/2/2024).
“Jadi memang kita lihat ke sini, kita lihat progresnya, kita nggak berjanji. Sama-sama berjanji, dia janji selesai, kita juga janji selesaikan [perpanjangan ekspor],” kata Arifin.
PTFI belakangan melobi pemerintah untuk memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga tersebut sampai Desember 2024. Hal ini lantaran smelter baru diklaim membutuhkan waktu untuk dapat berproduksi dengan kapasitas penuh setelah commisioning pada Mei 2024.
PTFI membuka kemungkinan penurunan kapasitas produksi sekitar 40% pada RKAB 2024 seiring dengan tenggat relaksasi ekspor konsentrat yang diputus Mei tahun ini. Penyesuaian produksi itu dilakukan lantaran daya tampung atau input smelter yang masih terbatas saat itu.
“Janjinya Mei 2024 itu sudah mulai commissioning betul kan? Fair ya, kalau itu terjadi ya kita juga dengan kewajiban kita [relaksasi ekspor],” kata Arifin.