Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali buka suara ihwal tingginya harga beras dalam negeri. Bahkan harga beras saat ini telah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Harga beras saat ini masih berada di atas HET yakni Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium dan Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium.
Melansir data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (29/2/2024), harga beras secara rata-rata nasional kembali bergerak naik.
Bapanas merekam, harga beras premium naik tipis sebesar 0,12% menjadi Rp16.430 per kilogram. Lalu, harga beras medium dilaporkan naik sebesar 0,21% menjadi Rp14.330 per kilogram.
“Kapan harga beras turun? Seiring berjalanya waktu,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di acara Economic Outlook 2024, Kamis (29/2/2024).
Dia menuturkan, jika Indonesia mampu menanam minimal 1 juta hektar maka beras yang dapat dihasilkan sekitar 2,5 juta ton. Namun, jika luas lahan yang ditanam dibawah 1 juta hektare, produksi beras diperkirakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan sebanyak 2,6 juta ton sehingga harga beras akan bergerak naik.
Baca Juga
Adapun, saat ini harga gabah secara rata-rata sudah berada di level Rp7.100 per kilogram dari sebelumnya sekitar Rp8.000 per kilogram seiring dengan meningkatnya produksi. Sehingga, untuk kembali ke HET beras premium di Rp13.900 per kilogram, kata Arief, sangat memungkinkan.
“Kalau itu sudah terjadi, dua tiga minggu lagi pas kita masuk puasa tanggal 10-11 [Maret 2024] saya rasa harga sudah terkoreksi dan stok akan banyak,” ujarnya.
Wakil Ketua Perpadi, Billy Haryanto, sebelumnya mengungkapkan, harga beras sudah mulai bergerak turun sekitar Rp400 per kilogram hingga Rp1.000 per kilogram sejak dua minggu lalu. Pasalnya, sejumlah sentra beras sudah mulai melakukan panen.
“Ramadan 1.000% saya jamin [harga beras turun], akan turun terus,” kata Billy saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2/2024).