Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN Indonesia Power melaporkan serapan gas untuk pembangkit listrik baru berada di kisaran 372 BBtud atau 22% dari total kapasitas PLTG/PLTGU sepanjang 2023.
Kapasitas pembangkit gas yang dimiliki PLN Indonesia Power saat ini berada di kisaran 7.299 megawatt (MW), dengan kapasitas serap gas mencapai 1.695 BBtud.
Kepala Satuan Teknologi Development and Asset Management PT PLN Indonesia Power Tarwaji Warsokusumo mengatakan, serapan gas yang relatif rendah itu menyesuaikan posisi PLTG/PLTGU dalam sistem PLN yang masih bersifat load follower dan peaker.
“Kebutuhan gasnya [pembangkit] sesuai dengan capacity factor di angka 20% sampai dengan 23% sehingga serapan gasnya sekitar 22%,” kata Tarwaji dalam webinar, Rabu (28/2/2024).
Di sisi lain, kata Tarwaji, minimnya infrastruktur gas pada sejumlah pembangkit yang dioperasikan PLN turut menjadi alasan kecilnya bauran gas dalam pembangkit PLN.
Khususnya, dia menggarisbawahi sejumlah daerah yang terisolasi di Indonesia Timur dan beberapa kawasan minus infrastruktur lainnya seperti Bali, Sulawesi dan Papua.
Baca Juga
“Kalau kebutuhan sistem mendesak untuk dioperasikan terpaksa kita membakar BBM [bahan bakar minyak],” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri sepanjang 2023 telah menyentuh 3.745 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau 68,2% dari keseluruhan produksi. Sisanya, produksi gas dalam negeri itu dijual untuk pasar ekspor.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengalokasikan sekitar 76 kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk PLN.
Rencananya, sekitar 18 kargo atau setara dengan 151 BBtud gas bakal dialokasikan untuk mendukung program gasifikasi pembangkit gas PLN yang masih digerakkan oleh bahan bakar minyak (BBM) diesel.
“76 kargo itu berasal dari Tangguh dan Bontang, diharapkan mencukupi kebutuhan PLN, termasuk untuk program gasifikasi dan pengaturannya bisa dilakukan oleh PLN EPI,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dihubungi, Senin (5/2/2024).
Kurnia menuturkan, alokasi tahun ini untuk PLN itu naik 8 kargo dari baseline sepanjang 2023. Kendati pada tahun lalu, realisasi penyerapan kargo LNG dari PLN hanya berkisar di angka 68 kargo.
“Harganya sebagian besar merupakan harga gas bumi tertentu [HGBT] dan ditetapkan oleh menteri ESDM,” kata dia.