Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut Teman Bus atau layanan angkutan massal perkotaan berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS) berhasil hemat biaya transportasi per bulan sebesar 30-70%.
Hasil tersebut berdasarkan survei Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub pada pelanggan Teman Bus di 10 kota. Selain itu, diperoleh data pergeseran pengguna sepeda motor yang menjadi pelanggan Teman Bus hingga 72%.
Persentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang beralih dari sepeda motor ke Teman Bus pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 61%.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto berharap adanya Teman Bus dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan juga kemacetan di kota-kota besar.
"Selama 2020 hingga 2023, Teman Bus telah melayani penumpang sebanyak 72,1 juta orang dengan rata-rata penumpang harian yaitu sebanyak 70.496 orang," katanya dalam siaran pers, Jumat (23/2/2024).
Dia menambahkan untuk kendaraan roda empat juga terjadi peningkatan tingkat shifting pengguna Teman Bus, dari yang sebelumnya 5% pada 2022 menjadi 23% pada 2023.
Baca Juga
Kemenhub, lanjutnya, akan melanjutkan program ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 139 yang menyatakan bahwa Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum.
Suharto memastikan pada tahun ini, Program Buy the Service kembali diterapkan di 10 kota yakni Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya.
Namun demikian, ada beberapa wilayah yang pelayanannya akan diambil alih oleh pemerintah daerah setempat.
Dia berharap keberlanjutan layanan Teman Bus ini dapat lebih dimanfaatkan oleh masyarakat dan diharapkan pemerintah daerah bisa lebih menyosialisasikan kepada masyarakat terkait kesadaran untuk menggunakan angkutan umum.
"Tentunya ke depan pemerintah daerah bisa memaksimalkan anggarannya untuk penyelenggaraan angkutan massal perkotaan," imbuhnya.