Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos PLN: Harga Isi Ulang Hidrogen Lebih Murah dari Bensin & Listrik

PLN menyebut harga isi ulang hidrogen lebih murah dibandingkan dengan bensin dan listrik.
Simbol kimia tampak di stasiun hidrogen di Tokyo, 24 April 2017. -Reuters
Simbol kimia tampak di stasiun hidrogen di Tokyo, 24 April 2017. -Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan biaya pengisian daya hidrogen untuk kendaraan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan bensin dan listrik.

“Kalau menggunakan hydrogen refueling station [HRS] yang ada di sini, biayanya hanya sekitar Rp276 saja per kilometer, coba bandingkan dengan biaya menggunakan BBM Rp1.300 per kilometer,” kata Darmawan saat peresmian HRS PLN di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Menurut dia, harga per kilometer hidrogen hijau itu jauh lebih kompetitif juga dengan harga pengisian daya setrum kendaraan listrik di level Rp350 sampai dengan Rp400. Adapun tarif ultra fast charging dari kendaraan listrik dibanderol Rp555 per kilometer.

“Karena ini sudah menggunakan rantai pasok yang sudah terbangun di ekosistem PLN, makanya biayanya murah, kalau investasi baru semuanya biayanya adalah sekitar Rp800 per kilometer,” kata Darmawan.

Seperti diketahui PLN lewat anak usahanya, PLN Indonesia Power resmi mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

HRS itu menjadi tindak lanjut perseroan untuk pemanfaatan hasil produksi hidrogen dari pembangkit thermal dan terbarukan sebanyak 22 unit. Total hidrogen hijau yang dihasilkan sebanyak 203 ton saat ini.

“Kebutuhan dari PLN untuk pendinginan pembangkit kami hanya 75 ton, artinya ada 138 ton green hydrogen yang bisa digunakan untuk sektor transportasi,” kata dia.

Darmawan menuturkan dengan alokasi hidrogen hijau saat ini di level 128 ton dapat menyediakan energi untuk 438 mobil setiap tahunnya.

Kemampuan itu setara dengan pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 1,59 juta liter dan penurunan emisi 4,15 juta kilogram CO2 setiap tahunnya.

HRS Senayan dilengkapi dengan charger electric vehicle berbasis hidrogen yang memiliki fungsi sama dengan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Di sana juga dibangun Hydrogen Center dan Hydrogen Gallery Room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia.

Melihat potensi yang ada, PLN melakukan inovasi dengan memanfaatkan solar PV yang terpasang di kawasan pembangkit PLN ditambah dengan renewable energy certificate (REC) dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia. Dengan cara tersebut, maka pihaknya dapat memproduksi 100% hidrogen hijau.

“Dengan inovasi tersebut, selain untuk pendingin generator pembangkit, green hydrogen kini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk fuel cell electric,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper