Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan Asian Development Bank (ADB) resmi turut serta mendanai proyek fase 3 MRT Jakarta East-West Line dengan rute Cikarang-Balaraja.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, ADB akan ikut mendanai pembangunan MRT Jakarta East-West Line fase 1 tahap (stage) 1 dengan rute Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer bersama dengan pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Meski demikian, Tuhiyat tidak memerinci secara detail besaran pendanaan yang diberikan oleh ADB untuk pembangunan proyek ini.
“Sesuai dengan keputusan dari Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta, MRT Jakarta [koridor] Timur-Barat fase 1 tahap 1 akan didanai oleh JICA co-financing dengan ADB,” jelas Tuhiyat di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Dia melanjutkan, pemerintah Indonesia dan JICA telah menandatangani risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion (MoD of Appraisal Mission) proyek tersebut pada November 2023.
Tuhiyat mengatakan, penandatanganan kontrak pinjaman itu rencananya akan dilakukan pada April 2024 mendatang. Pinjaman tersebut akan efektif sekitar 3 bulan setelah penandatanganan kontrak pinjaman.
Baca Juga
Sementara itu, Tuhiyat mengatakan, hingga saat ini belum ada investor yang terikat secara resmi untuk mendanai MRT East-West Line fase 1 stage 2 dengan rute Tomang-Kembangan. Selain itu, pendanaan untuk MRT East-West Line fase 3 di luar daerah Jakarta, yakni Cikarang dan Balaraja, juga belum memiliki investor yang pasti.
Meski demikian, Tuhiyat mengatakan, pihaknya terus aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk membahas skema pendanaan yang tepat serta mengkomunikasikan ketertarikan investor pada proyek ini.
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 5 April 2023, MRT Jakarta disebut sudah menawarkan rencana investasi Inggris dan European Investment Bank (EIB) untuk mendanai proyek fase 3 MRT ke Pemerintah Daerah Jawa Barat.
Tahun lalu, pemerintah Inggris melalui United Kingdom Export Finance (UKEF) telah mengirimkan expression of interest (EOI) untuk mendanai proyek MRT Jakarta Fase 3 sebesar US$1,2 miliar atau Rp19,3 triliun.
Kala itu, Tuhiyat menuturkan, rencana investasi Inggris itu telah ditawarkan kepada Pemda Jawa Barat melalui Kementerian Perhubungan. Selain itu, European Investment Bank (EIB) juga disebut tertarik untuk membiayai pembangunan MRT di wilayah Jawa Barat.
Adapun, proyek MRT East – West Line nantinya akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target konstruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.
Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Sementara itu, MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.