Bisnis.com, JAKARTA -- Keunggulnya Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dalam hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 mendapatkan simpati dari sejumlah pemimpin dunia. Kemenangan ini juga mendapat sorotan dari media asing hingga analis.
Berdasarkan pantauan pada tiga lembaga survei yang tersertifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan bekerja sama dengan Bisnis, perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut nomor urut dua tersebut telah mendominasi hingga lebih dari 50%+1 suara seperti yang disyaratkan untuk jadi pemenang.
Lembaga Survei Indonesia dengan 97,9% data yang masuk menempatkan Prabowo-Gibran meraih 57,46% suara. Selanjutnya Indakator 58,03% untuk 99,2% suara yang masuk. Sedangkan Poltracking menempatkan pasangan nomor urut 2 ini meraih 58,87% berdasarkan 98,07% data sample yang masuk. Meski demikian, angka resmi perolehan suara pasangan ini mengacu kepada perhitungan Komisi Pemilihan Umum yang dilakukan secara berjenjang dan diperkirakan rampung pada akhir Maret 2024 mendatang.
Meski belum resmi memenangkan pemilu, Prabowo lewat sosial medianya bercerita bahwa berbagai pemimpin negaranya menelpon dirinya untuk memberikan ucapan selamat.
“Pada pagi hari ini mendapat sambungan telepon berisi ucapan selamat atas hasil pemilu yang masih berlangsung dari beberapa pimpinan negara,” jelasnya lewat postingan sosial medianya di platform X (dahulu Twitter) pada Kamis (15/2/2024).
Ucapan selamat itu datang dari Perdana Menteri Australia, Singapura, Malaysia dan Presiden Sri Lanka. Adapun, mengutip dari akun x “Twitter” resmi Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, menuturkan bahwa dirinya menjadi pemimpin asing pertama yang berbicara dengan Prabowo.
Baca Juga
“Saya merasa terhormat menjadi pemimpin asing pertama yang berbicara hari ini prabowo yang memiliki keunggulan jelas dalam penghitungan resmi dan tidak resmi, mengenai ambisi saya untuk masa depan hubungan Australia-Indonesia,” jelasnya pada Kamis (15/2/2024).
Albanese juga memberikan selamat kepada Indonesia yang sudah menyelenggarakan pemilu dan berharap dapat bekerja sama dengan presiden Indonesia yang baru, setelah dilantik pada Oktober 2024.
Kemudian, ucapan selamat juga datang dari Negeri Paman Sam, dengan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengucapkan selamat bagi masyarakat Indonesia atas partisipasinya yang tinggi dan berharap untuk dapat bekerja sama bagi presiden berikutnya.
Tanggapan Para Analis dan Media Asing atas Keunggulan Prabowo-Gibran
Dihelatnya pemilu di Indonesia juga menjadi sorotan para analis dan media asing. Media ekonomi Bloomberg mengulas pemungutan suara di Indonesia telah menjadi pemungutan suara dalam satu hari, terbesar di dunia yang berlangsung selama enam jam.
Adapun, Bloomberg mencantumkan tanggapan para analis seperti dari Alessandro Gazzini, peneliti pada Alvarez & Marsal di Indonesia yang mengatakan bahwa investor relatif yakin pada keberlangsungan kebijakan, karena ketiga kandidat telah berpartisipasi di bawah pemerintahan Jokowi sebelumnya.
Analis Commerzbank AG termasuk Charlie Lay juga menulis dalam catatan kepada kliennya bahwa tidak memperhitungkan kejutan apapun dan mengharapkan hasil yang mulus dalam transisi kekuasaan.
Kemudian, unggulnya Prabowo juga telah menjadi sorotan media asing seperti Al Jazeera, Reuters, Time, South China Morning Post (SCMP), The New York Times, Financial Times, Nikkei Asia, dan lainnya.
Beberapa media asing, contohnya seperti BBC International dan The Guardian, menyebutkan mengenai ‘rebranding’ Prabowo, sang mantan jendral militer yang keras dengan masa lalu kontroversial kini memiliki julukan ‘Gemoy’ serta sebagai pecinta kucing.
Smentara itu Time menuturkan bahwa Prabowo merupakan mantan jenderal yang pernah dilarang masuk ke Amerika Serikat (AS) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Bahkan, media tersebut juga mengatakan bahwa hal ini menjadi pertanda era ketidakpastian baru bagi demokrasi Indonesia yang masih baru.
Disebutkan juga bahwa kesuksesan calon presiden nomor urut dua tersebut diwarnai dengan kontroversi, dengan Gibran sebagai wakil yang baru disetujui setelah adanya keputusan kontroversial dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin oleh saudara ipar Jokowi yang sudah diberhentikan sebagai ketua.
Tuduhan mengenai kecurangan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir yang tak terbukti juga disebut oleh Time, dan juga menyebut soal dokumenter Dirty Vote.
Di lain sisi, para ahli juga mengatakan pada media Time bahwa meskipun Jokowi selama 10 tahun dipuji sebagai kemenangan demokrasi di Indonesia, bangkitnya Prabowo bertepatan dengan anjloknya kepercayaan publik terhadap sistem politik di Indonesia.
Dosen senior politik Indonesia di Universitas Murdoch Australia, Ian Wilson, mengatakan bahwa sisi prosedural dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia selalu sangat baik dan selalu ada kepercayaan publik yang tinggi terhadap pemilu.
“Akan Tetapi saat ini, banyak orang yang curiga terhadap proses ini dari semua sisi,” jelasnya.
Tanggapan Keunggulan Prabowo-Gibran dari Sisi Ekonomi
Bloomberg dalam laporannya mencantumkan beberapa tanggapan para analis, dengan rata-rata menilai bahwa kemenangan ini memberikan dampak yang positif.
Para analis menilai bahwa menangnya Prabowo-Gibran menghilangkan ketidakpastian dari pemilu yang berkepanjangan dan dinilai dapat mengangkat saham-saham Indonesia dan mata uang lokal dalam waktu dekat.
Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd., Krystal Tan, mengatakan bahwa hasil quick count yang menunjukan unggulnya Prabowo seharusnya menjadi hal yang positif bagi sentimen pasar dalam waktu dekat, mengingat berkurangnya ketidakpastian politik dan arah kebijakan.