Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor RI Januari 2024 Capai US$18,51 Miliar, Turun 3,13%

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja impor Indonesia pada Januari 2024 tercatat turun sebesar 3,13% dibandingkan bulan sebelumnya.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja impor Indonesia pada Januari 2024 tercatat turun sebesar 3,13% dibandingkan Desember 2023 (month-to-month/mtm).

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti melaporkan nilai impor pada Januari 2024 mencapai US$18,51 miliar, turun US$0,6 miliar dari realisasi Desember 2023 yang senilai US$19,11 miliar. Penurunan nilai impor total secara bulanan ini dikarenakan turunnya nilai impor migas dengan andil penurunan 3,53%.

“Utamanya berasal dari penurunan impor hasil minyak dengan andil penurunan sebesar 2,25%,” ujarnya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Kamis (15/2/2024).

Secara terperinci, impor migas pada Januari 2024 mencapai US$2,7 miliar atau turun 19,99% mtm, sementara impor nonmigas pada periode ini turun 0,48% mtm menjadi US$15,81 miliar.

Melihat kinerja impor menurut penggunaan, nilai impor barang konsumsi turun US$277,62 juta atau -13,54% mtm utamanya karena sayuran (HS 07) yang memberikan andil penurunan 5,31%.

Sejalan dengan hal tersebut, nilai impor bahan baku penolong juga turun US$310,36 juta atau 2,25%. Utamanya dari bahan bakar mineral (HS 27) dengan andil penurnan 6,28%. Dalam hal ini, bahan baku penolong menyumbang 72,81% dari total impor pada Januari 2024.

Untuk nilai impor barang modal kompak turun sebesar US$10,19 juta atau 0,31% mtm. Utamanya dari instrumen optic, fotografi, sinematografi, dan medis (HS 90) dengan andil turun 2,83%.

Namun, bila dibandingkan dengan Januari 2023 atau secara tahunan (year-on-year/yoy), kinerja impor justru tumbuh tipis sebesar 0,36%. Secara tahunan, nilai impor migas turun 7,15%, sementara impor nonmigas naik 1,76%.

Peningkatan impor nonmigas utamanya oleh komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) dengan andil peningkatan 2,55%.

Bijih logam terak dan abu (HS 26) berkontribusi dalam peningkatan impor tahunan sebesar 10,01%, serta terjadinya peningkatan impor untuk komoditas serealia (HS 10) dengan andil mencapai 0,87%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper