Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankan Kelanjutan Blok Masela, Inpex Kejar Kontrak Jual Beli LNG Jangka Panjang

Inpex bersama Pertamina dan Petronas berupaya untuk mengamankan kontrak jual beli LNG jangka panjang untuk hasil produksi Blok Masela.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa migas Jepang, Inpex Corporation tengah menjaring pembeli gas kontrak jangka panjang untuk proyek LNG Abadi Blok Masela

Inpex bersama dengan mitra, PT Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas Masela Sdn. Bhd., belakangan berfokus pada pasar LNG Asia yang diperkirakan bakal tumbuh signifkan sampai 2040 mendatang. 

Presiden & CEO Inpex Takayuki Ueda menuturkan, pihaknya telah mengantongi minat awal dari sejumlah pembeli di Asia yang tertuang dalam letter of intent (LoI). Potensi permintaan gas yang telah terhimpun sejauh ini mencapai sekitar 25 juta ton per tahun (mtpa). 

“Jadi tantangan ke depan adalah bagaimana bersama dengan Pertamina dan Petronas kita mesti mengubah minat yang tidak terikat ini menjadi perjanjian jual beli gas yang mengikat,” kata Takayuki saat konferensi pers financial result 2023, dikutip Kamis (15/2/2024). 

Takayuki mengatakan, pasar LNG di Asia belakangan prospektif untuk menyerap pasokan gas alam cair dari Blok Masela.

Dia menuturkan, Inpex telah berkoordinasi dengan Pertamina dan Petronas untuk kemungkinan kontrak jangka panjang LNG dari lapangan gas Abadi tersebut. 

Dia menilai dua perusahaan migas pelat merah itu relatif kuat untuk membeli potensi pasokan gas dari Blok Masela nantinya. Apalagi, kata dia, Pertamina dan Petronas turut memiliki afiliasi perusahaan jual beli gas dan pembangkit listrik bersih. 

“Tanpa kontrak jual beli LNG jangka panjang, pembiayaan proyek [Abadi Masela] bakal kesulitan ke depannya, jadi kita mencari kontrak yang eksis dalam 10 tahun,” kata dia. 

Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM membeberkan biaya investasi dan operasi pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela menyentuh di angka US$34,74 miliar setara dengan Rp535,96 triliun (asumsi kurs Rp15.428 per dolar AS). 

Perkiraan biaya untuk rencana pengembangan itu meliputi biaya investasi di luar sunk cost sebesar US$20,94 miliar (termasuk di dalamnya investasi CCS sebesar US$1,08 miliar), biaya operasi sebesar US$12,97 miliar dan biaya abandonment and site restoration (ASR) sebesar US$830 juta. 

Estimasi anyar itu muncul selepas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyetujui Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan yang Pertama (POD I) Lapangan Abadi WK Masela pada 28 November 2023. 

“Inpex dapat melaksanakan kegiatan pengembangan Lapangan Abadi sesuai PoD,” kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, lewat siaran pers dikutip Senin (4/12/2023). 

Spesifiknya, Inpex bakal melaksanakan desain dan rekayasa atau front-end engineering and design (FEED) untuk OLNG, FPSO, GEP dan SURF pada 2024, site preparation pada 2025 dan drilling preparation pada 2026. 

Seperti diketahui, kontrak kerja sama Blok Masela ditandatangani pada 16 November 1998 untuk jangka waktu 30 tahun dan telah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun serta perpanjangan 20 tahun belakangan. 

Dengan demikian, kontrak ladang gas Abadi itu bakal berakhir pada 15 November 2055. Pemegang participating interest Blok Masela saat ini adalah Inpex Masela Ltd (65%) sekaligus sebagai operator, PT Pertamina Hulu Energi Masela (20%), dan Petronas Masela Sdn. Bhd (15%).  

Blok Masela merupakan salah satu prospek ladang migas terbesar di Indonesia. Produksinya diperkirakan dapat mencapai 1.600 juta kaki kubik per hari (MMscfd) gas atau setara 9,5 juta mtpa dan gas pipa 150 MMscfd, serta 35.000 barel kondensat per hari (bcpd). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper