Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) merilis daftar 31 bank yang telah berkomitmen menyalurkan KPR rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sepanjang 2024.
Dalam dokumen yang dibagikan BP Tapera, sebanyak 31 bank tersebut akan menyalurkan 232.101 unit rumah subsidi sepanjang 2024 dengan nilai mencapai Rp29,24 triliun.
Jika dibandingkan dengan realisasi penyaluran FLPP tahun sebelumnya, nilai komitmen penyaluran FLPP pada 2024 mengalami kenaikan. Di mana, pada 2023 BP Tapera mencatat telah menyalurkan KPR FLPP mencapai Rp26,32 triliun.
Sementara itu, dari 31 bank penyalur, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menjadi bank dengan komitmen penyaluran FLPP paling jumbo pada tahun ini mencapai 124.500 unit dengan senilai Rp15,68 triliun.
Sebelumnya, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menjelaskan memang BBTN telah rutin menduduki posisi pertama sebagai bank penyalur Rumah Subsidi FLPP.
Pada 2023, BTN juga duduk sebagai bank penyalur FLPP terbesar dengan realisasi penyaluran sebanyak 126.269 unit kemudian diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 35.205 unit, dan BRI sebanyak 22.076 unit.
Baca Juga
Posisi ke-empat di duduki oleh BNI sebanyak 14.193 unit, Bank BJB sebanyak 7.744 unit, BSI sebanyak 4.360 unit, Bank Mandiri sebanyak 3.343 unit, BJB Syariah sebanyak 2.566 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.910 unit serta Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 1.230 unit.
“Sepuluh bank penyalur tertinggi ini menyalurkan 95,63% dari total penyaluran [tahun 2023]. Sisanya 30 bank penyalur lainnya menyalurkan sebanyak 4,37%” ujar Adi beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (13/2/2024).
Berikut daftar lengkap 31 bank penyalur rumah subsidi FLPP 2024:
1. Bank BTN: 124.500 unit senilai Rp15,68 triliun
2. BTN Syariah: 35.000 unit senilai Rp4,41 triliun
3. BRI: 20.000 unit senilai Rp2,52 triliun
4. BNI: 14.200 unit senilai Rp1,78 triliun
5. BJB: 8.500 unit senilai Rp1,07 triliun
6. Bank Mandiri: 7.200 unit senilai Rp907,2 miliar
7. BSI: 5.000 unit senilai Rp630 miliar
8. BJB Syariah: 2.500 unit senilai Rp315 miliar
9. Bank Sumselbabel: 2.000 unit senilai Rp252 miliar
10. Bank Sulselbar: 1.500 unit senilai Rp189 miliar
11. Bank Jambi 1.500 unit senilai Rp189 miliar
12. Bank Sumselbabel Syariah 1.250 unit senilai Rp157,5 miliar
13. Bank Sulselbar Syariah: 1.216 unit senilai Rp153,21 miliar
14. Bank Kalsel Syariah: 1.000 unit senilai Rp126 miliar
15. Bank Nagari: 800 unit senilai Rp100,8 miliar
16. Bank Jatim Syariah: 650 unit senilai Rp81,9 miliar
17. Bank DKI: 515 unit senilai Rp64,89 miliar
18. Bank NTB: 500 unit senilai Rp63 miliar
19. Bank Riau Kepri Syariah: 500 unit senilai Rp63 miliar
20. Bank Jambi Syariah: 500 unit senilai Rp63 miliar
21. Bank Kalbar: 520 unit senilai Rp65,52 miliar
22. Bank Sumut: 450 unit senilai Rp56,7 miliar
23. Bank Aceh: 400 unit senilai Rp50,4 miliar
24. Bank Kaltimtara:400 unit senilai Rp50,4 miliar
25. Bank Sumut Syariah: 300 unit senilai Rp37,8 miliar
26. Bank Kalteng: 275 unit senilai Rp34,65 miliar
27. Bank Kalsel: 250 unit senilai Rp31,5 miliar
28. Bank Nagari Syariah: 200 unit senilai Rp25,2 miliar
29. Bank DKI Syariah: 200 unit senilai Rp25,2 miliar
30. Bank Jatim: 175 unit senilai Rp22,05 miliar
31. Bank Sulteng: 100 unit senilai Rp12,6 miliar