Bisnis.com, JAKARTA - Industri pengolahan menjadi lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi 2023. Adapun, produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2023 tumbuh 5,05% (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2023, yaitu industri pengolahan dengan porsi 18,67% atau naik dibandingkan tahun 2022 sebesar 18,34%.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada 2023 melanjutkan tren pertumbuhan positif.
"Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi terus melanjutkan tren pertumbuhan yang positif di tahun 2023," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (5/2/2024).
Secara pertumbuhan, industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 4,64%, angka ini lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2022 lalu sebesar 4,89%.
Adapun, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 13,96%, jasa lainnya sebesar 10,52%, serta akomodasi dan makan minum sebesar 10,01%.
Baca Juga
"Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, penyelenggaraan event internasional seperti Piala Dunia U-17, pertemuan KTT Asean, MotoGP Mandalika, dan persiapan pemilhan umum," ujarnya.
Sementara itu, dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,95%. Angka ini relatif lebih kecil dari tahun 2022 sebesar 1,01%, tetapi lebih besar dari tahun 2021 sebesar 0,70%.
Lebih lanjut, secara triwulanan, industri pengolahan juga menjadi kontributor terbesar menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan IV/2023, industri pengolahan berkontribusi 19,08% yoy.
"Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Kelimanya melanjutkan tren pertumbuhan positif. Total kelima lapangan usaha TBS memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 63,54%," pungkasnya.