Bisnis.com, MAKASSAR – Ekonom memperkirakan produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan tetap menyentuh 5%, tetapi melambat dari capaian 2022 yang berada di angka 5,31%.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan hal tersebut seiring dengan proyeksi perekonomian global yang turut melambat menjadi 3% dari 3,5% pada 2022.
“Kami memperkirakan pertumbuhan di kuartal IV/2023 akan berada di kisaran 4,8% sampai 4,9%, sementara untuk full 2023 akan berada di kisaran 5,0%,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (4/2/2024).
Yusuf berpandangan ekonomi China menjadi kunci utama melambatnya ekonomi global. Meski demikian, tren inflasi yang turun secara persisten menjadi bekal optimisme pemulihan ekonomi global.
Sementara pelemahan harga komoditas yang melanjutkan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan upah riil. Pada 2023, upah riil dari tiga sektor, yakni pertambangan anjlok 2%, jasa keuangan dan asuransi turun 4%, serta informasi dan komunikasi terkontraksi hingga 8%.
“Terkontraksinya pertumbuhan upah ketiga sektor ini perlu diwaspadai mengingat kelompok menengah atas adalah penggerak utama konsumsi swasta, di mana 60% penduduk berpengeluaran sedang dan tinggi berkontribusi terhadap 81,94% konsumsi masyarakat,” lanjutnya.
Baca Juga
Meski demikian, investasi yang mencatatkan pertumbuhan bahkan melebihi target pemerintah Rp1.400 triliun, berperan sebagai penopang terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi stabil di 5%.
Selain itu, realisasi belanja pemerintah terutama belanja bantuan sosial (bansos) pada akhir 2023 dan juga beberapa pos belanja lain di penghujung tahun akan menjadi pendorong utama ekonomi.
Senada, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan PDB akan mampu tumbuh 5,02% hingga 5,06% untuk kuartal IV/2023.
“Mencapai 5,04%-5,05% pada 2023 dan stabil di angka 5,0%-5,1% pada 2024,” tulisnya dalam keterangan resmi.
Di mana konsumsi rumah tangga diperkirakan akan lebih tinggi pada kuartal IV/2023 karena musim liburan Natal dan Tahun Baru yang diperkirakan akan mendorong konsumsi masyarakat.
Pemerintah pun optimistis di tengah gejolak global pada 2023, ekonomi Tanah Air akan tetap tumbuh di atas 5%.
“2023 di atas 5%,” jawab singkat Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menyalurkan bantuan pangan beras di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (2/2/2024).
Badan Pusat Statistikn (BPS) akan menyampaikan realisasi kinerja ekonomi Indonesia 2023 pada Senin, (5/2/2024), pukul 11.00 WIB.