Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia 2023 Diproyeksi Melambat, Nih Biang keroknya!

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan melambat. Ekonom ungkap biang keroknya.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat dan lalu lintas di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat dan lalu lintas di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan melambat dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan tercatat sebesar 5,04% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari tahun 2022 sebesar 5,31%.

Pertumbuhan ekonomi pada 2023 ini kata Josua akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh sebesar 4,99% dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,94%.

“Kinerja net ekspor pada full year 2023 cenderung menurun sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan normalisasi harga komoditas ekspor,” katanya kepada Bisnis, Jumat (2/2/2024).

Lebih lanjut, Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2023 akan mencapai 5,02% secara tahunan, lebih tinggi dari kuartal III/2023 yang sebesar 4,94% yoy.

Dari sisi pengeluaran, Josua menjelaskan, konsumsi rumah tangga dan investasi masih memiliki kontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya pada kuartal IV/2023.

“Konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2023 diperkirakan berkisar 5,12% yoy dari kuartal sebelumnya 5,06% yoy. Selain karena faktor low base pada kuartal IV/2022, konsumsi masyarakat cenderung tetap solid,” jelasnya.

Peningkatan konsumsi rumah tangga ini tercermin dari Indeks Penjualan ritel dan Indeks Keyakinan Konsumen yang meningkat pada akhir kuartal IV/2023. 

Menurut Josua, solidnya konsumsi rumah tangga terutama masyarakat berpenghasilan rendah ditopang oleh penyaluran bansos oleh pemerintah terutama bantuan langsung tunai dalam rangka mitigasi dampak El Nino. 

PMTB pada kuartal IV/2023 diperkirakan tumbuh 7,07% yoy dari kuartal sebelumnya 5,77% yoy. Josua mengatakan, peningkatan laju investasi ini didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang kuartal IV/2023 tercatat tumbuh 15,3% yoy.

Di sisi lain, investasi nonbangunan diperkirakan cenderung melambat, yang terindikasi oleh penjualan alat berat pada kuartal IV/2023 yang terkontraksi -36,9% yoy yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas terutama batubara di tengah perlambatan ekonomi global. 

Josua juga memperkirakan belanja pemerintah pada kuartal IV/2023 akan tumbuh 2,03% yoy. Peningkatan ini terindikasi dari peningkatan penyerapan belanja modal pada kuartal IV/2023 yang tumbuh 34,4% yoy Belanja barang juga meningkat 11,1% yoy, serta belanja bansos pada periode yang sama tumbuh 15,4% yoy.

Sementara itu, ekspor dan impor kata Josua berpotensi kembali mengalami kontraksi pada, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. 

“Situasi ini telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global dan penyempitan surplus perdagangan Indonesia. Laju ekspor dan impor pada kuartal IV/2023 diperkirakan berkisar masing-masing -1,25% yoy dan 0,65% yoy,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper