Bisnis.com, JAKARTA — Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming siap mengubah pola subsidi energi. Pasalnya, selama ini subsidi tersbut dirasa tidak tepat sasaran.
Kesiapan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno dalam acara Capital Connect: Indonesia Elections & Economics di Grand Hyatt Jakarta pada Selasa (30/1/2024).
Eddy menjelaskan, dana subsidi energi mencapai Rp500 triliun pada 2023 dan menjadi Rp349 triliun pada 2024.
Menurutnya, dana sebesar itu ternyata kurang tepat sasaran. Eddy meyakini, 80% persen orang yang menikmati subsidi energi merupakan kelompok masyarakat mampu.
"Karena yang membeli Pertalite itu rata-rata yang memiliki kendaraan, mampu, pribadi, bahkan punya kendaraan lebih dari satu, sehingga apa? Tidak tetap sasaran," ujarnya usai acara.
Oleh sebab itu, lanjutnya, Prabowo-Gibran ingin mengubah pola subsidi energi agar penerima manfaat merupakan orang yang paling memerlukan. Eddy mencontohkan, nantinya yang disubsidi bukan lagi Pertalite, LPG 3 kg, maupun solar.
Baca Juga
"Pola subsidinya tidak ke produknya, tetapi ke orang," ungkapnya.
Eddy mencontohkan, nantinya warga yang dirasa layak langsung diberikan subsidi untuk membeli produk-produk energi tadi. Artinya, harga pertalite, LPG 3 kg, hingga solar akan menyesuaikan pasar.