Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Jakarta Bidik 33 Juta Penumpang di 2024, Ini Strateginya

PT MRT Jakarta membidik target 33 juta penumpang pada 2024 dengan beberapa upaya, salah satunya berkolaborasi dengan operator transportasi publik pengumpan
MRT Jakarta Bidik 33 Juta Penumpang di 2024, Ini Strateginya. Penumpang antre di stasiun untuk naik MRT Jakarta pada saat libur Lebaran/MRT Jakarta
MRT Jakarta Bidik 33 Juta Penumpang di 2024, Ini Strateginya. Penumpang antre di stasiun untuk naik MRT Jakarta pada saat libur Lebaran/MRT Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta membidik target 33 juta penumpang pada 2024. Korporasi ungkap sejumlah strategi peningkatan penumpang.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Mega Tarigan mengatakan, target penumpang tahun ini naik 30% atau sebanyak 92.000 penumpang per hari. Dia menjelaskan, target itu ditetapkan berdasarkan kajian hasil capaian MRT Jakarta pada 2023 yang melampaui target 70.000 penumpang per hari.

Adapun secara terperinci, Mega menyebut bahwa sepanjang 2023, tercatat lebih dari 33 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut, kata Mega, menunjukkan bahwa sekitar lebih dari 91.000 orang menggunakan MRT Jakarta setiap hari melampaui target yang ditetapkan.

"Angka tersebut melonjak jauh dari target semula kami, yaitu sekitar 25 juta orang sepanjang tahun. Oleh karena itu, pada 2024 ini, kami menargetkan sekitar 33 juta orang pengguna hingga akhir tahun," ujar Mega dalam keterangan resmi, Jumat (26/1/2024).

Selain itu, hasil kajian pada 2023 menunjukkan ketepatan waktu MRT Jakarta mencapai 99,94% secara konsisten. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu kunci angka keterangkutan yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dia pun membeberkan sejumlah strategi untuk menaikkan angka keterangkutan MRT Jakarta pada 2024. Di antaranya lewat kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

Lebih lanjut, kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder), kata Mega, juga mampu mendorong peningkatan angka keterangkutan MRT Jakarta. Kehadiran angkutan pengumpan dinilai tidak saja berdampak terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).

Adapun operator transportasi feeder, kata Mega, telah menyumbang sekitar 22% angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.

Mega menambahkan, digitalisasi menjadi bagian dari inovasi yang dilakukan korporasi untuk pengguna jasa MRT Jakarta. Menurut Mega, sejak 2023 pihaknya telah menyediakan beragam metode pembayaran digital untuk kemudahan pelanggan.

Strategi terakhir, kata Mega, MRT Jakarta juga terus mengupayakan pembangunan kawasan di sekitar stasiun dengan menghadirkan infrastruktur transit antarmoda.

"Dengan beragam upaya tersebut, diharap agar masyarakat semakin tertarik untuk menggunakan transportasi publik sebagai moda mobilitas sehari-hari," kata Mega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper