Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) MRT East-West Phase I Stage I.
Usai menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pembangunan PSN tersebut pada Selasa (16/1/2024), Kemenko Perekonomian menyatakan, segera meluncurkan Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) terkait penyelenggaraan MRT East West, sebagai dasar loan negotiation dan loan signing pada Maret 2024.
Dalam penjelasannya, Airlangga menyebut bahwa proyek tersebut penting untuk diprioritaskan guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jakarta dan sekitarnya.
Proyek ini diwujudkan melalui dukungan mitra internasional, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), yang telah menunjukkan komitmen dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Dan ini masalahnya infrastruktur, jadi dalam konteks proyek strategis nasional sudah biasa lintas wilayah, lintas daerah. Yang penting kan investornya ada, pengelola proyeknya ada, nanti operasionalnya juga jelas. Kepemilikan dari MRT operation juga jelas. PT MRT-nya juga jelas,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (17/1/2024).
Di samping itu, Airlangga juga menekankan bahwa proyek MRT East-West Phase I Stage I tersebut tidak hanya akan mengurangi kemacetan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan inovasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi Indonesia.
Baca Juga
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa penandatanganan Minutes of Discussion Phase 1 Stage 1 antara JICA, Kementerian Perhubungan, Bappenas, Pemprov DKI, dan MRTJ pada November 2023, menandai langkah konkret dalam perwujudan proyek tersebut. Dengan dukungan pendanaan yang kuat dari JICA sebesar US$3 miliar, proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya.
Kemudian, komitmen kerja sama juga telah ditunjukkan saat Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menandatangani pledge Pembangunan MRT Jalur Timur–Barat pada 16 Desember 2023.
Senada dengan Menko Airlangga, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam rapat tersebut mendukung secara keseluruhan pelaksanaan proyek MRT East–West.
Disepakati bahwa kelembagaan proyek ini akan melibatkan Kementerian Perhubungan sebagai executing agency, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai implementing agency, dan PT MRT Jakarta sebagai sub implementing agency. Dalam hal pembebanan pembiayaan, disepakati bahwa proporsi loan yang digunakan adalah 49% on-granting dan 51% on-lending.
Nantinya, konstruksi proyek MRT East-West terdiri atas dua fase. Fase pertama meliputi Kembangan–Medan Satria sepanjang 39,3 km dan fase kedua sepanjang 50,4 km mulai dari Balaraja-Kembangan hingga Medan Satria-Cikarang.