Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunggah video berisi pesan kepada Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar dan co-captain Timnas Pemenangan Thomas Trikasih Lembong.
Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik yang dipublikasikan malam ini, Rabu (24/1/2024), Menko Luhut menjawab sejumlah tudingan Cawapres Muhaimin soal permasalahan hilirisasi yang terjadi di Tanah Air era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin berkunjung ke Weda Bey, ke Morowali untuk melihat sendiri," ulas Luhut.
Luhut menyebut secara data, pada 2015 tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah mencapai 14,7%. Selanjutnya pada 2023, tingkat kemiskinan wilayah yang kaya akan nikel ini menjadi 12,4%. Sedangkan di Morowali, kemiskinan turun dari 15,8% menjadi 12,3% dalam periode yang sama.
Menurut Luhut, perbaikan kawasan ini tidak sebatas itu saja. Dia menyebutkan saat ini juga sudah dibangun politeknik yang berkelas dan langsung praktik dalam industri. "Mereka sekarang bekerja di proyek smelter dan tempat lain juga," jelas Luhut.
Menurut pensiunan Jenderal di TNI angkatan darat itu, perkembangan hilirisasi mendorong lahirnya pendidikan bermutu di luar pulau Jawa.
Baca Juga
Sosok kepercayaan Presiden Joko Widodo ini juga mengakui terdapat 10%-15% tenaga kerja yang berasal dari pekerja asing. "Itu tidak bisa tidak kita lakukan karena kita memang tidak punya [tenaga kerja dengan keahlian tertentu saat itu]," katanya lebih lanjut.
Para tenaga kerja asing ini, menurut dia, pekerja asing ini semakin berkurang karena telah dilakukan pelatihan bagi pekerja pengganti.
Sedangkan soal harga nikel, dia menilai merupakan sebuah siklus. Menurutnya dalam 10 tahun terakhir harga nikel berada dalam rentang US$15.000 per ton. Sedangkan dalam periode 2014-2019, harga nikel berada level US$12.000. "Komoditi itu naik turun, apakah itu batu bara, nikel, timah, atau emas."
Luhut juga menyinggung mengenai material cobalt yang juga digunakan untuk baterai. Namun karena harganya melambung tinggi, ilmuan melakukan sejumlah langkah untuk mencari material pengganti. Rujukan ini sebagai landasan menurut dia harga nikel jangan terlalu tinggi sehingga tidak dilakukan pencarian alternatif lebih cepat. "Kita cari keseimbangan benar, supaya betul-betu barang kita [nikel] tetap masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun akan datang," katanya.
Menurutnya, baterai berbasis nikel memiliki kelebihan karena dapat didaur ulang. Sedangkan Lithium Ferro Phosphate (LFP) sebagai pesaing utama juga sudah dikembangkan Indonesia bersama China.
Luhut mengatakan LFP terus berkembang dan bukan tidak mungkin nikel akan ditinggalkan. Indonesia, kata dia, juga terus bersiap meski hilirisasi nikel sudah maju.
Dia juga berharap para calon pemimpin Indonesia ke depan untuk berpikir demi bangsa. Tidak perlu menceritakan dirinya paling bagus karena semuanya dibangun oleh tim. Pemimpin juga diharapkan memberi keteladanan serta memiliki karakter yang baik.
"Kalau Anda menang jadi pemimpin seperti ini, wah saya sangat khawatir atau siapaun yang nanti jadi pemimpin," katanya.