Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka mengklaim masih ada program Food Estate yang berhasil. Pembelaan Gibran muncul seiring kritik kegagalan Food Estate dari dua cawapres lainnya.
"Nomor 1 dan 3 ini kan kompak bilang Food Estate gagal. Saya tegaskan sekali lagi ya pak, memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen," ujar Gibran dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Gibran menyebut bahwa Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah menjadi salah satu lokasi berhasil. Bahkan Gibran mengklaim Food Estate Gunung Mas sudah berhasil menghasilkan panen singkong dan jagung.
"Di Gunung Mas Kalteng itu sudah panen jagung, singkong. Cek saja datanya," sebut Gibran.
Anak sulung Jokowi itu pun berupaya memberikan pembelaan terhadap proyek Food Estate yang dianggap gagal oleh dua cawapres lainnya. Menurut Gibran, Food Estate adalah program jangka panjang yang tidak bisa ditetapkan keberhasilannya hanya berdasarkan hasil panen 1-2 kali.
"Panen pertama sampai ketiga pasti tidak pernah 100% ini yang petani pasti paham, baru nanti panen ke-6 sampai ke-8 baru akan kelihatan seperti apa hasilnya," jelasnya.
Baca Juga
Gibran yang juga menjabat sebagai Walikota Solo ini pun menilai, narasi kegagalan Food Estate yang dilontarkan dua cawapres lainnya hanya akan menakutkan warga. Dia pun mengimbau dua rivalnya untuk lebih optimistis dan berhenti memberikan narasi yang menakutkan kepada warga.
"Intinya adalah warga jangan diberi narasi yang menakutkan. Intinya harus optimis," ucap Gibran.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (8/1/2024), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta semua pihak untuk tidak memperdebatkan program Food Estate atau lumbung pangan.
Amran menuturkan, lahan seluas 600.000 hektare di Kalimantan Tengah telah ditanami jagung pada Oktober 2023. Pemerintah saat ini juga tengah menyiapkan 600.000 hektare untuk ditanami singkong.
Dia mengeklaim, sekitar 7,4 juta hektare lahan Food Estate yang dikelola pemerintah telah berhasil dan tumbuh subur. “Yang kami rawat ini ada 7,4 juta hektare [totalnya], artinya [Food Estate singkong] hanya 0,08%,” ungkapnya.