Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa perekonomian digital merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam mentransformasi perekonomian, khususnya dalam lingkup kawasan Asia Tenggara.
Hal ini disampaikannya dalam Dialog Building Asean Regional Integration Through the Digital Economy, rangkaian dari kegiatan World Economic Forum di Davos, Swiss.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa daya ungkit ekonomi dapat diciptakan melalui digitalisasi, mengingat Asean yang memiliki populasi lebih dari 640 juta jiwa, di mana lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun yang semakin melek digital.
Dia mengatakan, berdasarkan perhitungan Boston Consulting Group, potensi ekonomi di Asean dapat terakselerasi hingga US$2 triliun melalui ekonomi digital.
“Potensi Perekonomian US$1 triliun pada tahun 2030 bisa jadi mencapai US$2 triliun jika kita mengakselerasi implementasi Digital Economic Framework Agreement yang telah diadopsi oleh para pemimpin Asean pada Keketuaan Indonesia di tahun 2023 lalu,” katanya, dikutip melalui unggahannya di akun Instagram @smindrawati, Kamis (18/1/2024).
Menurutnya, potensi tersebut dapat terwujud melalui kerja sama yang kuat, meski ada sejumlah tantangan yang dihadapi.
Baca Juga
Sri Mulyani menyampaikan bahwa ekonomi digital bahkan menjadi salah satu pilar keketuaan Asean Indonesia, sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia pada 2022.
Indonesia menempatkan tema perekonomian digital sebagai salah satu aspek yang sangat penting dalam mentransformasi perekonomian.