Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perajin Tahu Tempe Blak-blakan Efek Konflik Timur Tengah, Kedelai Sempat Langka

Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia mengungkapkan, pasokan kedelai sempat mengalami kelangkaan akibat gangguan dalam pengiriman kapal
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Perajin tempe dan tahu mengungkapkan pasokan dan harga kedelai sudah kembali normal setelah sempat terganggu seiring adanya konflik di Timur Tengah dan pendangkalan Terusan Suez.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengakui adanya kelangkaan kedelai pada akhir 2023 hingga pekan pertama Januari 2024 akibat gangguan dalam pengiriman kapal. Namun, dalam 2 pekan terakhir, pasokan kedelai impor sudah mulai berdatangan ke Tanah Air.

"Sejak 10 hari lalu kedelai sudah mulai berdatangan, ada yang 1 kapal 60.000 ton, ada yang 25.000 ton. Dengan datangnya kedelai ini harga kedelai sudah turun lebih murah," ujar Aip saat dihubungi, Rabu (17/1/2024).

Aip mengatakan, pada November-Desember 2023 hingga pekan pertama Januari 2024, harga kedelai impor di tingkat perajin tembus di atas Rp12.000-Rp13.000 per kilogram. Namun, saat ini harga kedelai impor sudah mulai melandai di level Rp11.000 per kilogram.

"November-Desember [2023] kedelai langka, terhambat itu pengirimannya. Kalau kami mau beli kedelai 50 kilogram hanya dikasih 20 kilogram, tapi mulai minggu kemarin ini sudah normal lagi," jelasnya.

Senada, Sekretaris Jenderal Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Hedy Kusnoto mengatakan, harga kedelai impor saat ini cenderung turun di tingkat perajin. 

"Kecenderungannya turun per hari ini harga DO kedelai merek Hiu di kisaran Rp10.750 per kilogram," ungkapnya.

Namun, menyitir panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga biji kedelai impor secara nasional hari ini, Rabu (17/1/2024) masih berada di level Rp13.450 per kilogram. Harga rata-rata tersebut masih di atas harga acuan penjualan (HAP) kedelai impor yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.11/2022 sebesar Rp12.000 per kilogram.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan bahwa adanya kabar mendangkalnya Terusan Suez telah berdampak terhadap penugasan impor kedelai mereka. Selain itu, adanya konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina hingga ketegangan di Laut Merah, menurutnya, juga telah mengganggu ketersediaan kapal dan kontainer untuk impor kedelai.

Kedua faktor tersebut dianggap menjadi hambatan bagi Bulog untuk mengimpor kedelai dari produsen, yaitu Amerika Serikat dan negara-negara di Amerika Latin. 

"Adanya pendangkalan terusan Suez dan konflik Timur Tengah buat kapal muter sampai Tanjung Harapan [di Afrika], artinya memang ada 3 minggu tambahan waktu dan ini dirasakan oleh [impor] kedelai," ujar Bayu di Kantor Pusat Perum Bulog, Kamis (11/1/2024).

Kendati begitu, dia mengeklaim bahwa sebagian kedelai impor yang sebelumnya dipesan telah masuk ke Indonesia melalui pelabuhan di Jawa Timur dan Banten. Menurutnya, untuk mengimpor kedelai hingga tiba di Indonesia diperlukan waktu sekitar 1-1,5 bulan. 

Dia pun telah meyakinkan perajin tahu dan tempe di bawah naungan Gabungan Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) bahwa pasokan kedelai nantinya akan berjalan lebih lancar.

Berdasarkan catatan Bisnis, Jumat (12/1/2024), Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, kenaikan ongkos logistik imbas konflik di Laut Merah tersebut melonjak signifikan dibandingkan dengan ongkos sebelum memanasnya perang Israel-Hamas.

"Bisa naik sampai 30-40% [ongkos produksi]," kata Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper