Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perajin Tahu Tempe: Harga Kedelai Mulai Naik, Perlu Subsidi Lagi?

Perajin tahu tempe menyebut ada kenaikan harga kedelai impor dalam sebulan terakhir.
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perajin tahu tempe menyebut ada kenaikan harga kedelai impor kendati belum terlalu signifikan.

Sekretaris Jenderal Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti), DKI Jakarta Hedy Kusnoto menuturkan bahwa kenaikan harga kedelai impor sudah dirasakan mulai sebulan terakhir.

Menurutnya, pada akhir Juni perajin masih membeli kedelai impor dengan harga di bawah Rp10.000 per kilogram. Namun, harga saat ini sudah di kisaran Rp11.400-Rp11.500 per kilogram.

"Mulai naik lagi sekarang sudah di atas Rp10.000 per kilogram," ujar Hedy saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).

Para perajin tahu dan tempe cukup khawatir harga kedelai akan terus naik menembus Rp12.000 per kilogram, meski belum ada yang protes. Adapun siasat perajin saat harga bahan baku mulai naik yakni mengatur ketebalan tahu dan tempe yang mereka produksi.

"Kalau harga kedelai turun [ukuran tempe] ditebalkan lagi, kalau harga [kedelai] naik ya ditipisin lagi tempenya. Tapi kalau sudah dikecilin [tempenya] juga enggak nutup biaya operasionalnya ya kami mau minta subsidi, itu sudah biasa," tuturnya.

Hedy mengatakan, sebenarnya para perajin masih berharap adanya subsidi harga kedelai saat harga sudah di atas Rp10.000 per kilogram. Namun, kebijakan subsidi harga kedelai sudah tidak berjalan. Terakhir kali, pemerintah mensubsidi harga pembelian kedelai untuk perajin sebesar Rp1.000 per kilogram pada Desember 2022.

"Ya berharap pasti [subsidi], cuma momenya belum pas kita mainkan," katanya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan Indonesia memerlukan sekitar 2,7 juta ton kedelai impor setiap tahunnya. Sebagian besar kedelai didatangkan dari Amerika Serikat.

Namun, saat ditanya ihwal kelanjutan program subsidi harga pembelian kedelai kepada perajin tahu dan tempe, Arief enggan memberikan banyak komentar. Menurutnya, harga kedelai saat ini masih cenderung stabil.

"Harga kedelai kan masih baik," kata Arief saat dihubungi, Senin (24/7/2023).

Arief mengaku pihaknya kini fokus untuk mendorong produksi kedelai dalam negeri. Salah satunya, dengan membangun ekosistem kedelai dari hulu sampai hilir.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut penurunan produksi kedelai akibat El Nino beresiko mengkerek harga kedelai global.

"Harga kedelai global bisa naik hingga tiga kali lipat," ujar Syahrul dalam keterangan resmi, dikutip Senin (24/7/2023).

Sebagai antisipasi dampak El Nino terhadap pasokan bahan baku tempe, tahu dan kecap tersebut, Syahrul mendorong pemerintah daerah untuk menambah lahan kedelai. Dia menilai, penambahan luas tanam kedelai menjadi semakin perlu dilakukan mengingat kebutuhan kedelai dalam negeri masih tinggi.

"Kalau kita tidak tanam kedelai, mau makan apa kita besok," tuturnya.

Menyitir data panel harga pangan Bapanas, rata-rata harga kedelai impor secara nasional per 25 Juli 2023 sebesar Rp12.930 per kilogram atau turun 0,84 persen dari harga kemarin. Sementara itu, melansir data Bloomberg, harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk kontrak November 2023 pukul 08.44 EDT sebesar US$1.406 per gantang atau turun 1,26 persen dari harga kontrak sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper