Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memberikan penjelasan lanjutan soal isu Grup Djarum dan Wings tak gabung Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma dalam membangun proyek Hotel Nusantara.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Agung Wicaksono menuturkan bahwa keduanya memang sedari awal tidak tergabung dalam Konsorsium Nusantara yang menggarap proyek Hotel Nusantara di IKN.
"Di Konsorsium Nusantara [Djarum dan Wings] memang tak termasuk di 10 yang membangun Hotel Nusantara," jelasnya dalam agenda Media Briefing, Selasa (16/1/2024).
Namun, Agung memastikan, dua investor kakap tersebut akan tetap mendukung pembangunan IKN melalui proyek pembangunan lainnya, salah satunya yakni proyek Botanical Garden.
"Namun, keduanya ikut membangun IKN untuk mengembangkan pembangunan lain. Contohnya, botanical garden dan itu kami akan lihat [pada groundbreaking] selanjutnya," tambahnya.
Sebelumnya, kabar Djarum Group dan Wings tidak turut serta membangun proyek Hotel Nusantara diketahui pada Desember 2023 lalu.
Baca Juga
Padahal sebelumnya, mengacu pada dokumen yang dibagikan oleh OIKN per 19 September 2023, disebutkan bahwa Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang membangun proyek mixed use yang terdiri dari hotel, mal dan perkantoran diikuti oleh 10 perusahaan kelas kakap RI, termasuk Djarum dan Wing.
Perinciannya saat itu, konsorsium tersebut terdiri dari 10 perusahaan jumbo yaitu Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group.
Namun, dalam laporan per Desember 2023 yang dibagikan Otorita IKN, nama Djarum dan Wings Group tidak lagi tercantum dalam keanggotaan Konsorsium Nusantara. Posisinya justru digantikan oleh Kawan Lama Group dan Alfamart.
Sejalan hal itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia juga sempat buka suara soal kedudukan Djarum Group dan Wings Group di Konsorsium Nusantara.
Dalam keterangannya, Bahlil mengungkap bahwa Djarum dan Wings memang bukanlah bagian dari konsorsium yang diinisiasi oleh Aguan.
"Wings dan Djarum itu tidak merupakan konsorsium yang dilakukan oleh Agung Sedayu, tapi dia akan melakukan investasi setelah tahap pertama selesai, jadi itu siapa sih yang ngomong kok sok tahu banget?," jelas Bahlil.