Bisnis.com, JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) angkat bicara soal rencana pemerintah membangun kereta tanpa rel atau kereta otonom atau automated rail transit (ART) di IKN.
Otorita mengatakan ada sejumlah tantangan dalam pembangunan transportasi massal tersebut. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Silvia Halim, menuturkan bahwa kontur IKN yang berbukit bakal menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan proyek kereta otonom.
"Dia [kereta tanpa rel] kan butuh koridor khusus untuk dioperasionalkan. Kedua, yang perlu kita pastikan itu kontur dari kota itu sendiri, yang memang IKN sangat berbukit-bukit, tidak rata seperti kota lain," kata Silvia saat ditemui di The Westin Jakarta, Senin (15/1/2024).
Dengan demikian, tambah Silvia, pemerintah diminta agar mampu memastikan terlebih dahulu sebelum menerapkan adaptasi teknologi asal China tersebut di IKN.
Lebih lanjut, Silvia menjelaskan, pada tahap awal proses pengembangan kereta otonom juga akan dilakukan pada sejumlah titik saja, tidak di seluruh wilayah IKN. Hal itu dilakukan guna memastikan kesesuaian transportasi tersebut dengan kawasan IKN.
"Kami mau pastikan semua advance teknologi bisa diterapkan dengan baik di IKN. Karena selain kita mau kejar the best technology tapi kita juga pastikan kesesuaiannya juga," tuturnya.
Baca Juga
Adapun, hingga saat ini, Silvia mengaku telah melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna menyelesaikan tantangan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam kunjungan kerjanya ke China telah bertemu Menteri Transportasi yakni Li Xiaopeng membahas kerja sama lanjutan pembangunan transportasi massal kereta api di IKN.
Tak hanya bertemu dengan Menteri Transportasi China, Budi juga diketahui bertemu dengan sejumlah pimpinan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) untuk membahas kelanjutan kerja sama pembangunan kereta api Autonomous Rail Transit (ART) untuk IKN.