Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan tetap mengevaluasi harga eceran tertinggi Minyakita, merek dagang untuk minyak goreng kemasan milik pemerintah. Adapun HET Minyakita dipatok Rp14.000 per liter.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto, untuk merespon pernyataan produsen minyak goreng yang menyebut bahwa tak ada kenaikan harga pada produksi.
“Makanya nanti kita lihat, dari sisi biaya industri seperti apa, apakah masukan dari konsumen seperti apa?” kata Suhanto kepada awak media di Kantor Kemendag, dikutip Minggu (14/1/2024).
Suhanto menuturkan, harga Minyakita di tingkat pedagang rata-rata dijual Rp14.500 per liter hingga Rp15.000 per liter karena itu, Kemendag menilai perlu dilakukan evaluasi. Apalagi, HET Minyakita sudah setahun lebih belum dievaluasi.
Dalam proses evaluasi harga Minyakita, Kemendag akan mengundang stakeholder terkait untuk kemudian diputuskan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Suhanto mengatakan, rencananya rapat bersama seluruh stakeholder akan digelar pada akhir Februari 2024, atau usai Pemilu.
Baca Juga
“Pasti diputuskan di Menko Perekonomian [Airlangga Hartarto] unjung-ujungnya, karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga sebelumnya menyebut, harga bahan baku minyak goreng di tingkat produsen belum berubah, yakni masih Rp11.200 per kilogram. Sahat menilai, lonjakan harga jual Minyakita saat ini justru dilakukan oleh pelaku usaha di tingkat distribusi.
"Itu [kenaikan harga] bukan diproduksi, itu di-trading di jalan itu. Karena di kita [produsen] enggak ada naiknya, harga CPO itu masih Rp11.200 [per kilogram]," ujar Sahat saat ditemui di The Westin, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya tidak ada urgensi untuk melakukan penyesuaian HET Minyakita lantaran harga bahan baku yang cenderung stabil. Agar harga Minyakita di masyarakat sesuai dengan HET, dia mengusulkan agar distribusi minyak goreng dilakukan melalui BUMN Pangan.
“Untuk Minyakita itu supaya disalurkan melalui BUMN yaitu Bulog dan ID Food. Itu akan terkontrol,” usulnya.
Adapun rencana penyesuaian HET Minyakita sempat dilontarkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, HET Minyakita perlu kembali dievaluasi, mengingat hampir setengah tahun belum dilakukan penyesuaian harga dan harga kemasan Minyakita yang mulai mahal.
“Karena sudah hampir setahun setengah, nanti kita evaluasi di Februari akhir, apakah harus tetap Rp14.000 [per liter] atau apakah disesuaikan menjadi Rp15.000 [per liter],” kata Zulhas dalam konferensi pers capaian kinerja 2023 dan outlook perdagangan 2024, Kamis (4/1/2024).