Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter telah mengerucutkan opsi ke 5 produsen kereta dalam upaya impor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL Jabodetabek seiring dengan upaya penambahan armada operasional perusahaan.
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menjelaskan pihaknya telah mengumpulkan beragam referensi dari sejumlah produsen kereta untuk mengimpor sebanyak 3 trainset.
Dia menjelaskan, dalam proses ini KAI Commuter mendapatkan pendampingan dari Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal ini agar trainset yang diimpor nantinya sesuai dengan kondisi prasarana serta spesifikasi teknis perkeretaapian di Indonesia.
Asdo menambahkan, saat ini pihaknya telah mengerucutkan opsi impor KRL ini ke 5 produsen atau manufaktur kereta. Dia menyebut, salah satu negara asal pabrik kereta tersebut adalah Jepang. Namun, dirinya enggan menyebutkan negara-negara lain yang menjadi opsi untuk impor KRL ini.
“Sekarang ada 5 manufaktur yang prospeknya itu kurang lebih sesuai dengan prasarana di Indonesia. Ada manufaktur dari Jepang dan negara lainnya,” kata Asdo dalam konferensi persi di Kantor KAI Commuter, Kamis (11/1/2024).
Asdo melanjutkan, selain kecocokan dengan prasarana dan spesifikasi teknis, impor KRL tersebut juga mempertimbangkan aspek anggaran. Hal tersebut karena upaya impor ini didukung oleh pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) yang rencananya akan dikucurkan pada 2024 ini.
Baca Juga
Asdo mengatakan pihaknya menargetkan 3 rangkaian kereta impor tersebut sudah diterima oleh KAI Commuter pada tahun ini sehingga dapat dioperasikan untuk melayani pelanggan.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 12 Juli 2023, KAI Commuter kala itu menargetkan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru yang diimpor dari Jepang akan tiba di Indonesia pada 2024.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memaparkan, importasi rangkaian kereta baru tersebut seiring dengan upaya perusahaan untuk menggantikan armada yang sudah tua. Proses impor tersebut diproyeksi akan memakan waktu sekitar 14 hingga 15 bulan.
Dia menuturkan, proses pembelian tengah memasuki tahap penilaian administratif dan negosiasi dengan pihak pabrikan kereta dari Jepang.
Selain itu, KAI Commuter juga tengah menyusun spesifikasi teknis rangkaian kereta bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan pihak Jepang. Hal ini agar kereta yang didatangkan nantinya sesuai dengan prasarana yang ada di Indonesia.