Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terpantau duduk bersama dalam satu meja untuk membahas rencana pembangunan giant sea wall atau tanggul laut.
Acara tersebut berjudul Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), di Grand Ballroom Kempinski, Rabu (10/1/2024).
Pembahasan tersebut diketahui diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).
Sementara itu, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan terpantau turut hadir. Sebagaimana diketahui, dua partai, Golkar dan PAN, termasuk dalam koalisi pendukung Prabowo.
Selain itu, pimpinan yang juga hadir dalam giat tersebut, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Adapun, Menko Airlangga menyampaikan bahwa pada dasarnya acara terkait rencana pembangunan tanggul laut di teluk Jakarta ini diprakarsai oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Baca Juga
“Acara ini diprakarsai oleh Menteri Pertahanan [Prabowo Subianto] dalam waktu 3 hari. Perintahnya 3 hari, Alhamdulillah kita bisa siapkan,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, terpantau Prabowo yang mengenakan batik dengan kombinasi parang berwarna cekelat, duduk di antara Airlangga dan Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Kementerian PUPR yang menjadi project management officer (PMO) terkait pembangunan ini, Basuki Hadimuljono terpantau tidak hadir.
Berdasarkan sumber dari internal Kementerian PUPR yang tidak dapat disebutkan namanya, diketahui Menteri PUPR tersebut sedang tidak berada di Jakarta.
Sementara terkait peran Kementerian Perdagangan dalam rencana pembangunan tanggul ini, Deputi IV (Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang) Wahyu Utomo menyampaikan masih menunggu tim teknisnya dibentuk.
“Saya enggak tahu [tugas Kemendag], tunggu tim teknisnya dibangun dulu,” ujarnya.