Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Neraca Perdagangan AS Menipis Jadi US$63,2 Miliar, Ditopang Sektor Jasa

Defisit neraca perdagangan barang dan jasa AS menyusut 2% menjadi US$63,2 miliar pada November 2023.
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) secara tak terduga menyempit pada bulan November 2023, didorong oleh peningkatan ekspor jasa dan penurunan impor barang dagangan.

Melansir Bloomberg, Selasa (9/1/2024), Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit neraca perdagangan barang dan jasa AS menyusut 2% menjadi US$63,2 miliar dari US$64,5 miliar pada bulan sebelumnya.

Angka defisit ini lebih rendah dibandingkan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom yang memperkirakan defisit neraca perdagangan sebesar US$64,9 miliar.

Angka defisit ini didapat dari nilai ekspor yang mencapai US$253,74 miliar dan impor yang sebesar US$316,9 miliar. Keduanya turun 1,9% dibandingkan bulan sebelumnya dan tidak disesuaikan dengan inflasi.

Meskipun terjadi penurunan pada bulan November, impor barang dagangan tetap meningkat dengan latar belakang belanja konsumen yang kuat.

Pada saat yang sama, permintaan untuk barang-barang buatan AS dibatasi oleh ekonomi luar negeri yang tengah bergejolak.

Sebelum laporan neraca perdagangan dirilis, perkiraan GDPNow dari Federal Reserve Bank of Atlanta memperkirakan neraca perdagangan berkurang 0,23 poin persentase dari pertumbuhan kuartal keempat.

Pada basis yang disesuaikan dengan inflasi, defisit neraca perdagangan barang menyusut menjadi US$84,8 miliar pada bulan November, level terendah dalam tiga bulan.

Penurunan impor barang mencerminkan penurunan dalam persediaan industri, barang konsumsi dan peralatan modal.

Ekspor AS tertahan oleh penurunan dalam pengiriman kendaraan, perlengkapan industri dan barang-barang konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper