Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menaikkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi sebesar 3% dari perkiraan sebelumnya 2,9%.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan didukung utamanya oleh ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India yang lebih baik dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah.
Sementara itu, BI memperkirakan ekonomi China akan melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas.
“Saat ini ekonomi AS cukup baik, India cukup baik, sementara ekonomi China sedikit melemah,” katanya dalam acara Economic Outlook IKA UNS, Jumat (30/12/2023).
Adapun pada 2024, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berpotensi melambat menjadi sebesar 2,8%.
Baca Juga
Menurut BI, negara utama di dunia masih belum menunjukkan indikasi perbaikan, meski perbaikan prospek ekonomi AS diperkirakan berlanjut pada 2024, yang didukung oleh permintaan domestik.
Hal ini juga tercermin dari PMI manufaktur sebagian besar negara utama masih mengalami kontraksi atau berada di bawah 50, juga PMI jasa yang mengarah pada tren perlambatan.
“Sebagian besar negara maju secara PMI-nya mengalami penurunan. Ini adalah salah satu indikator bahwa kami melihat outlook ekonomi global akan lebih turun dibandingkan tahun ini,” jelas Doni.