Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis Jalan Tol Harbour Road II (elevated) yang menghubungkan wilayah Ancol Timur dengan Pluit akan rampung pada 2025.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengungkapkan optimisme tersebut muncul usai perusahaan jalan tol milik Jusuf Hamka yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) mendapat suntikan kredit sebesar Rp600 miliar.
"Jalan Tol Harbour road II optimis 2025 bakal selesai, itu struktur banyaknya," kata Hedy saat ditemui di Gerbang Tol Limo, dikutip Senin (9/1/2024).
Sebagaimana diketahui, Tol Layang Harbour Road II telah dimulai pembangunannya pada 4 Oktober 2019 dan mulanya ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada 2022. Namun, hingga saat ini proyek tersebut terpantau masih dalam tahap konstruksi.
Usai 2 tahun molor, Hedy menyebut masalah pembebasan lahan menjadi hal utama yang menghambat penyelesaian konstruksi proyek jalan tol layang tersebut.
"Kendalanya ada di pembebasan lahan dan pembiayaan, tapi pembiayaan kan baru disuntik [jadi sudah tidak masalah]," ujarnya.
Baca Juga
Untuk diketahui sebelumnya, emiten tol milik Jusuf Hamka (CMNP) diketahui baru saja mendapat suntikan kredit dari PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) sebesar Rp600 miliar pada 27 Desember 2023.
Dalam laporannya, pinjaman tersebut diketahui akan digunakan untuk mendukung proses konstruksi Jalan Tol Harbour Road II yang membentang sepanjang 9,6 kilometer (KM).
"Untuk membiayai pembangunan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono Section Harbour Road II [elevated] dari Ancol Timur hingga Pluit sepanjang kurang lebih 9,6 kilometer," jelas manajemen CMNP.
Perinciannya, CMNP mendapat kucuran dana melalui dua jenis fasilitas kredit yang berbeda. Sebesar Rp50 miliar dipinjam melalui fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK), sedangkan sisanya sebanyak Rp550 miliar dipinjam melalui fasilitas Pinjaman Akseptasi Money Market (PA MM).
Melansir informasi pada laman resmi Kementerian PUPR, Jalan Tol Harbour Road II akan terintegrasi dengan Akses Tanjung Priok (ATP) dan Tol Ir Sedyatmo atau Tol Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu, kehadiran Tol HBR II juga akan berkontribusi membentuk lingkar penuh dari jalan tol JORR 1 dan interkoneksi dengan Tol Lingkar Dalam Jakarta atau Jakarta Intra Urban Toll (JIUT).
Pembangunan ruas Jalan Tol HBR II dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Proyek yang diperkirakan menelan investasi Rp15,8 triliun ini awalnya ditargetkan selesai pada 2024. Namun, target tersebut diperkirakan sulit dicapai sehingga mundur ke 2025.
Lokasi lajur Proyek jalan Tol HBR II sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030 terkait Rencana Struktur dan Pola Ruang. Keberadaan Jalan Tol HBR II juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Pelabuhan Tanjung Priok dalam efisiensi jalur logistik laut.