Bisnis.com, JAKARTA - PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku operator Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Tol Cisumdawu angkat bicara terkait kabar adanya retakan di terowongan kembar (twin tunnel) pada ruas tersebut usai gempa magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat.
Direktur Utama PT CKJT, Jusuf Hamka, membantah adanya keretakan yang terjadi di terowongan kembar (twin tunnel) Tol Cisumdawu.
Dia menjelaskan, setelah diperiksa lebih lanjut oleh tim teknis, ditemukan bahwa keretakan tersebut tidak ada, melainkan hanya debu yang mengotori sambungan-sambungan konstruksi.
"Ternyata bukan keretakan, itu kemarin pas setelah gempa orang kami ada periksa tetapi orang patroli saja, bukan orang teknis. Jadi dibersihkan sama sapu lidi semua, ternyata tidak ada retakan," kata Jusuf kepada Bisnis, Selasa (2/1/2024).
Usai terjadinya gempa magnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat, pihaknya langsung memeriksa beberapa titik lainnya yang berada di sepanjang Seksi 1 - 6 ruas tol Cisumdawu, termasuk di sejumlah jembatan yang terbentang di jalan tol tersebut.
"Ternyata kita cek sepintas bahwa aman semua gak ada retak atau apapun. Jadi lumayan lah, karya anak bangsa bisa bertahan, tapi mungkin gempa magnitudo 4,8 - 5 bertahan, tapi kalau kaya tsunami di Jepang sampai magnitudo 7 itu mungkin bisa terdampak juga. Kita berdoa semoga negeri tercinta ini tidak dikasih musibah lagi," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian PUPR menyatakan pihaknya telah menurunkan tim Ditjen Bina Marga dan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk melakukan inspeksi kondisi Terowongan Cisumdawu. Salah satu bagian penting yang diperiksa pada terowongan usai gempa adalah bagian portal terowongan yang diduga terdampak beban gempa.
"Berdasarkan hasil inspeksi awal, tidak ditemukan retakan pada permukaan beton," kata tim Ditjen Bina Marga dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2024).
PUPR menyebutkan bahwa pola mirip retakan beton pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu dan kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, sehingga terlihat seolah dinding mengalami retak.
Di samping itu, pihaknya juga memastikan pemeriksaan keseluruhan kondisi Terowongan Cisumdawu pasca gempa secara detail dan spesifik oleh Tim Ditjen Bina Marga dan KKJTJ. Hal tersebut dilakukan guna meyakinkan bahwa terowongan secara keseluruhan aman beroperasi, termasuk pascagempa susulan.