Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ID Food, sebagai distributor merespons rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita, merek dagang untuk minyak goreng sawit milik pemerintah.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ID Food, Frans Marganda Tambunan, menyampaikan, pihaknya masih menunggu undangan dari pemerintah untuk membahas ihwal penyesuaian harga Minyakita.
Pasalnya, pemerintah dalam melakukan perubahan kebijakan kerap melibatkan pelaku usaha, baik BUMN maupun swasta. Sebagai distributor Minyakita, Frans menyebut pihaknya akan mematuhi segala regulasi yang ditetapkan pemerintah.
“Begitu diputuskan ya [penyesuaian HET MinyaKita]. Kita selaku BUMN harus patuh sama regulasi itu,” kata Frans kepada awak media, di Gedung Waskita, dikutip Selasa (9/1/2024).
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana untuk mengevaluasi HET Minyakita. Pembahasan penyesuaian harga tersebut rencananya akan berlangsung pada akhir Februari 2024, alias setelah Pemilu.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyebut, HET Minyakita perlu kembali dievaluasi, mengingat hampir setengah tahun belum dilakukan penyesuaian harga.
Baca Juga
“Karena sudah hampir setahun setengah, nanti kita evaluasi di Februari akhir, apakah harus tetap Rp14.000 [per liter] atau apakah disesuaikan menjadi Rp15.000 [per liter],” kata Zulhas dalam konferensi pers capaian kinerja 2023 dan outlook perdagangan 2024, Kamis (4/1/2024).
Zulhas sebelumnya mengungkapkan, harga kemasan Minyakita yang mulai mahal menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga.
Rencana tersebut dilontarkan Zulhas pada akhir November 2023 dalam kunjungannya ke Pasar Senen.
Pada kesempatan itu, Zulhas merespons soal temuan harga Minyakita yang dijual seharga Rp15.000 per liter oleh pedagang, dengan memberikan toleransi harga penjualan minyak goreng di level Rp14.500 per liter.
“Jadi sementara Rp14.000 [per liter], kita toleransi Rp14.500 [per liter],” ujarnya.