Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sebanyak 90 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia kompak mengalami inflasi pada Desember 2023.
Di mana 50 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional Desember 2023 yang sebesar 2,61% (year-on-year/yoy).
“Dibandingkan 2022, capaian ini cukup baik, mengingat pada 2022 terdapat 63 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024).
Amalia menjelaskan secara spasial Tanjung Pandan menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi di Pulau Sumatra, sebesar 3,8% (yoy).
Untuk Pulau Jawa, inflasi tertinggi berada di Sumenep yang mencapai 5,08% dan menjadi kota dengan inflasi tertinggi secara nasional.
Amalia memerinci, komoditas penyumbang inflasi di Sumenep, yaitu beras dengan andil 1,38%, emas perhiasan andil 0,51%, cabai merah menyumbang 0,38%, cabai rawit berkontribusi sebesar 0,38%, dan rokok kretek filter yang memberikan andil 0,26%.
Baca Juga
“Sumenep 5,08% yang juga merupakan kota dengan tingkat inflasi tahunan teritnggi secara nasional. Bandung 0,63% dan menjadi kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah secara nasional,” jelas Amalia.
Inflasi tertinggi di Pulau Kalimantan berada di Kotabaru dengan angka 3,81%. Sementara di Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 4,35%. Untuk wilayah Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Merauke yang mencapai 4,67% (yoy).
Di sisi lain, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, sebanyak 85 dari 90 kota IHK mengalami inflasi. Di mana 33 kota di antaranya inflasi lebih tinggi dari nasional, dan 5 kota lainnya deflasi yang seluruhnya berada di Sumatra.
Meski demikian, secara umum capaian inflasi pada 2023 sebesar 2,61% menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir.
Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi di kelompok makanan minuman dan tembakau, yaitu sebesar 6,18% dan andil 1,6% terhadap inflasi umum.
Komoditas yang memberikan inflasi kelompok ini adalah beras andil 0,53%, cabai merah 0,24%, rokok kretek filter 0,17%, cabai rawit andil 0,1%, dan bawang putih memberikan andil 0,08%.
Sementara beberapa komoditas lainnya yang memberikan sumbangan terbesar ke inflasi Desember 2023, yaitu emas perhiasan andil 0,11% dan tarif angkutan udara 0,08%.