Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas beras masih mengalami inflasi bulanan pada Desember 2023 sebesar 0,48% (month-to-month/mtm), sedangkan inflasi beras secara tahunan pada Desember 2023 mencapai 17,07% (year-on-year/yoy).
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut bahwa beras termasuk dalam 5 komoditas terbesar yang memberikan andil inflasi bulanan pada Desember 2023 sebesar 0,02% (mtm).
"Bahkan secara year on year, beras merupakan penyumbang andil terbesar inflasi, artinya sepanjang 2023 memberikan andil sebesar 0,53% terhadap inflasi umum," ujar Amalia, Selasa (2/1/2024).
Menurut Amalia, inflasi beras secara (yoy) pada Desember 2023 masih lebih rendah dibandingkan inflasi beras tahunan pada November 2023 sebesar 19,2%. Selain itu, tingkat inflasi beras pada Desember 2023 relatif lebih rendah jika dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 2,03%.
Adapun jumlah kota yang mengalami inflasi beras pada Desember 2023 turun, yakni sebanyak 56 kota/kabupaten. Sementara 23 kota/kabupaten lainnya mengalami deflasi harga beras, dan 11 kota mengalami harga beras yang stabil.
"Jumlah kota/kabupaten yang mengalami inflasi beras semakin berkurang, jika dibandingkan dengan 4 bulan sebelumnya," sebut Amalia.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia membeberkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Desember 2023 naik 0,12% (mtm) dan naik 19,58% (yoy), sedangkan gabah kering giling (GKG) naik 1,7% (mtm) dan naik 29,37% (yoy).
"Kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi," ucapnya.
Adapun harga beras di penggilingan pada Desember 2023 tercatat naik 0,73% (mtm) dan naik 24,07% (yoy). Sementara harga beras di tingkat grosir pada Desember 2023 naik 0,58% (mtm) dan naik 18,44% (yoy).
"Harga beras eceran pada Desember 2023 naik 0,48% (mtm), dan juga naik sebesar 17,07% (yoy)," jelasnya.