Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi 2023 Sentuh 2,61%, Terendah dalam 20 Tahun Terakhir

Inflasi tahunan Desember 2023 yang sebesar 2,61% terjadi seiring dengan peningkatan IHK dari 113,59 pada Desember 2022 menjadi 116,56 pada Desember 2023.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan capaian inflasi pada 2023 sebesar 2,61% menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir. 

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis Berita Resmi Statistik, Selasa (2/1/2024). “Inflasi tahun 2023 merupakan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir,” ujarnya. 

Amalia menekankan bahwa capaian ini di luar periode pandemi tahun 2020 dan 2021 yang masing-masing 1,68% dan 1,87%. 

Dirinya menjelaskan secara historis, tingkat inflasi yang tinggi umumnya terjadi pada periode perayaan Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) di mana antara lain momen puasa lebaran dan Nataru.  

Tercermin pada Desember 2023, inflasi bulanan yang sebesar 0,41% ini lebih tinggi dari November 2023, namun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Desember 2021 dan 2022 yang masing-masing sebesar 0,57% dan 0,66%. 

Amalia juga menyampaikan ada faktor base effect rendahnya inflasi pada Desember 2023, terutama setelah ada kenaikan harga BBM, IHK naik tinggi dan kemudian ada inflasi yang relatif rendah.

"Pada 2005 contohnya, kemudian 2006 ada inflasi yang relatif rendah, ini disebut base effect. Ini juga terjadi pada 2008, 2013, dan 2014. Pola yang sama terlihat pada 2022 dan 2023, terjadi kenaikan harga BBM pada September 2022, memberikan tekanan inflasi pada 2022 dan diikuti inflasi yang rendah pada 2023," jelasnya.

Selain base effect, juga dipengaruhi fenomena elnino yg mempengaruhi inflasi volatile food. Namun, dengan kerja sama mengendalikan inflasi yang melibatkan seluruh stakeholder, tekanan inflasi pada tahun ini lebih terjaga.

Adapun, inflasi tahunan Desember 2023 yang sebesar 2,61% terjadi seiring dengan peningkatan IHK dari 113,59 pada Desember 2022 menjadi 116,56 pada Desember 2023. 

Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi di kelompok makanan minuman dan tembakau, yaitu sebesar 6,18% dan andil 1,6% terhadap inflasi umum. 

Komoditas yang memberikan inflasi kelompok ini adalah beras andil 0,53%, cabai merah 0,24%, rokok kretek filter 0,17%, cabai rawit andil 0,1%, dan bawang putih memberikan andil 0,08%. 

Sementara beberapa komoditas lainnya yang memberikan sumbangan terbesar ke inflasi Desember 2023, yaitu emas perhiasan andil 0,11% dan tarif angkutan udara 0,08%.

Adapun, capaian inflasi ini juga lebih rendah dari ramalan konsensus ekonom Bloomberg yang memperkirakan inflasi tahunan pada Desember 2023 secara rata-rata sebesar 2,82% (year-on-year/yoy). 

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual sebelumnya memproyeksikan inflasi Desember akan melambat dari realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,86% dan akan berada di angka 2,72%. 

Menurutnya, melambatnya inflasi sejalan dengan harga pangan dan minyak yang menurun di tengah nilai tukar yang terus menguat. 

“Tren inflasi masih melambat, food inflation cukup rendah. Selain itu, harga minyak turun dan kurs juga menguat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/1/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper