Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara sepanjang 2023 mencapai Rp3.121,9 triliun.
Realisasi belanja tersebut mencapai 102,2% dari target APBN sebesar Rp3.061,2 triliun dan Rp100,2 triliun dari target yang dinaikkan dalam Perpres No. 75/2023 sebesar Rp3.117,2 triliun.
“Pada 2023 dianggarkan Rp3.061,2 triliun, Perpres dinaikkan menjadi Rp3.117,2 triliun, realisasinya di Rp3.121,9 triliun, jadi lebih tinggi dari APBN dan Perpres. Ini tumbuh 0,8% dari belanja tahun lalu,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (2/1/2024).
Menkeu mengatakan realisasi yang mencapai target tersebut mencerminkan belanja pemerintah yang terakselerasi.
Dia merincikan, belanja belanja pemerintah pusat sepanjang 2023 terealisasi sebesar Rp2.240,6 triliun, turun sebesar 1,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, belanja kementerian dan lembaga (K/L) terealisasi sebesar Rp1.153,5 triliun atau tumbuh sebesar 6,3% secara tahunan, sementara belanja non-K/L terealisasi sebesar Rp1.087,2 triliun atau turun 9,0%.
Baca Juga
Sri Mulyani mengatakan belanja yang mengalami penurunan tersebut dipengaruhi oleh harga komoditas, terutama penurunan harga minyak, sehingga belanja subsidi dan kompensasi energi terealisasi lebih rendah dari yang dianggarkan.
Lebih lanjut, transfer ke daerah terealisasi sebesar Rp881,3 triliun atau tumbuh sebesar 8,0% secara tahunan. Realisasi transfer ke daerah juga melebihi target yang ditetapkan dalam APBN dan Perpres No. 75/2023.