Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Paket Stimulus Ekonomi Rp13,6 Triliun per Juni 2025, 55,7% dari Anggaran

Realisasi anggaran stimulus ekonomi Indonesia per Juni 2025 mencapai Rp13,6 triliun atau 55,7% dari total Rp24,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (dari kanan), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Ja​sa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan pemaparan pada konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (dari kanan), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Ja​sa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan pemaparan pada konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Realisasi anggaran stimulus ekonomi hingga Juni 2025 mencapai Rp13,6 triliun atau 55,7% dari total Rp24,4 triliun, mencakup subsidi transportasi, bantuan sosial, dan dukungan industri padat karya.
  • Pemerintah mengalokasikan dana untuk diskon transportasi, bantuan sosial tambahan, subsidi upah, dan diskon tarif tol untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung dunia usaha.
  • Kementerian Keuangan sedang menyiapkan paket stimulus ketiga untuk mendukung sektor transportasi dan pariwisata menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi anggaran stimulus ekonomi Juni—Juli 2025 mencapai Rp13,6 triliun per akhir Juni 2025. Angka itu masih terealisasi 55,7% dari total anggaran senilai Rp24,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, insentif yang masuk dalam paket stimulus kedua ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari subsidi transportasi, bantuan sosial, hingga dukungan terhadap industri padat karya.

Menurutnya, paket stimulus ekonomi itu digulirkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong kinerja dunia usaha di tengah tekanan ekonomi global yang masih berlanjut hingga pertengahan 2025.

"Ini diharapkan akan terus meningkatkan momentum agar pertumbuhan ekonomi tetap berjaga," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Kantor LPS, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

Insentif ini berlaku sepanjang Juni–Juli 2025, bertepatan dengan masa libur sekolah. Secara rinci, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp0,94 triliun untuk diskon tarif transportasi dalam bentuk: diskon 6% tiket pesawat untuk kelas ekonomi; diskon 30% tiket kereta api; diskon 50% tiket angkutan laut.

Pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial tambahan sebesar Rp11,9 triliun. Skema bansos mencakup: tambahan Kartu Sembako sebesar Rp200.000 per bulan dan bantuan pangan berupa 10 kg beras per bulan.

Kedua bantuan tersebut disalurkan selama dua bulan berturut-turut kepada 18,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM).

Tak hanya itu, pemerintah mengalokasikan dana Rp10,72 triliun untuk subsidi upah (PSU). Subsidi senilai Rp600.000 diberikan kepada sekitar 17 juta pekerja dengan penghasilan setara UMP, termasuk guru-guru di bawah naungan Kemendikbudristek dan Kementerian Agama.

Adapun rincian bantuan untuk tenaga pendidik meliputi: Rp600.000 untuk 288.000 guru Kemendikbudristek, Rp600.000 untuk 277.000 guru Kemenag.

Pemerintah juga menerapkan diskon tarif tol sebesar Rp0,65 triliun untuk mendukung mobilitas selama musim libur. Diskon sebesar 20% diberikan kepada sekitar 110 juta pengguna jalan tol selama Juni dan Juli 2025.

Sementara itu, insentif tambahan berupa diskon 50% untuk iuran jaminan kecelakaan kerja senilai Rp0,2 triliun juga diperpanjang. Kebijakan ini menyasar industri padat karya tertentu dan dibiayai melalui skema non-APBN.

Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa Kementerian Keuangan tengah menyiapkan paket stimulus ketiga bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan kementerian terkait. Paket ini dirancang khusus untuk menyambut liburan Natal dan Tahun Baru.

“Kebijakan diharapkan dapat mendorong sektor transportasi dan pariwisata dalam negeri dan tentunya akan menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro